Tama diangkat menjadi kepala stasiun kereta api kota Kishi, Jepang pada 2006. |
TOKYO, KOMPAS.com - Pemakaman mewah digelar untuk Tama, seekor kucing yang menjadi bintang dunia karena diangkat sebagai kepala sebuah stasiun kereta api di Jepang barat.
Tama, yang dijadikan pejabat kereta api delapan tahun lalu, dianggap berjasa menjadikan keuangan perusahaan kereta kembali sehat karena mendatangkan ribuan wisatawan.
Topi dan jaket yang khusus dibuat untuknya membuat Tama menjadi bagian dari stasiun Kishi. Kucing berumur 16 tahun mati karena gagal jantung pada 22 Juni lalu.
Puluhan pejabat perusahaan kereta api dan ribuan penggemarnya hadir di pemakaman gaya Shinto untuk Tama pada Minggu (28/6/2015). Dalam pemakaman itu Tama juga diangkat statusnya menjadi dewi.
Agama Shinto yang dianut sebagian besar warga Jepang, memiliki sejumlah dewa, termasuk dewa dan dewi berwujud binatang.
Saat upacara pemakaman berlangsung , para pejabat mengucapkan terima kasih kepada kucing bintang tersebut karena menyelamatkan stasiun dengan menarik perhatian wisatawan dunia.
Seperti dilaporkan kantor berita AP, Pimpinan Wakayama Electric Railway, Mitsunobu Kojima, juga memberikannya gelar khusus "kepala stasiun kehormatan". Dia mengatakan selama delapan tahun bertugas, Tama "menyumbangkan" sekitar 8,9 juta dolar AS atau Rp118 miliar kepada ekonomi setempat.