Pembangunan pemukiman Yahudi di kawasan timur Yerusalem |
REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT--- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan diakhirinya pendudukan Israel di wilayah Palestina dan pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat yang menyalahi proses perdamaian untuk kedua negara.
"Pemukiman baru dan lama, adalah ilegal. Mereka melawan munculnya negara Palestina yang layak," katanya dalam pidato utama pada konferensi di Beirut pada demokrasi di dunia Arab, Ahad (15/1).
Jumlah pemukiman Israel di Tepi Barat pada akhir tahun 2011 naik 4,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kini jumlah pemukiman Israel di Tepi Barat mencapai 342.414 bangunan.
Mengutip data resmi yang diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri Israel, Yaakov Katz dari Partai Nasional mengatakan, jumlah pemukim di Tepi Barat telah meningkat meskipun pembekuan pemukiman telah dilakukan di tahun 2010. Ia mengklaim, pembekuan pemukiman dilakukan untuk memperlambat konstruksi Yahudi di Tepi Barat 2011.
Sekarang, lanjut Katz, lebih dari 700 ribu warga Israel tinggal di daerah yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967, 300 ribu orang Yahudi tinggal di Yerusalem timur dan 20 ribu orang di Dataran Tinggi Golan. Warga juga tinggal di Zona Hijau, garis gencatan senjata yang disepakati setelah perang Arab-Israel 1948.
Angka-angka yang diberikan oleh Katz untuk penduduk pemukiman secara keseluruhan dan jumlah pemukim di Yerusalem timur jauh melebihi yang biasanya dikutip oleh kelompok pengawas. Kelompok anti pemukiman Israel,'Peace Now', melaporkan jumlah pemukim di Yerusalem timur pada tahun 2010 yakni 200 ribu orang, 18 ribu Dataran Tinggi Golan, dan 311 ribu di Tepi Barat.
Katz mengatakan 60 ribu warga Yahudi Israel lainnya sedang belajar di lembaga-lembaga di pemukiman Tepi Barat pada tahun 2011. Ini berarti, saat ini sekitar 720 ribu orang Yahudi tinggal di luar Garis Hijau. Katz mengatakan kenaikan 4,3 persen di Tepi Barat lebih rendah dibandingkan dengan 2009, yang mencapai tujuh persen pembangunan.
Pembangunan pemukiman Israel telah membuktikan ketidakkonsistenan Israel dalam pembicaraan antara Israel dan Palestina. Pembicaraan langsung yang dimulai pada bulan September 2010 itu macet di tengah jalan. Israel menolak untuk memperbaharui pembekuan pemukiman parsial yang berakhir pada 2010, sementara Palestina menyatakan tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Israel jika terus membangun di tanah mereka.