Tenda resepsi pernikahan di Yaman terkena serangan udara dan menyebabkan 130 orang tewas. |
ADEN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Yaman, Khaled Bahah, lolos tanpa cedera dari sebuah serangan roket yang menewaskan dan melukai sejumlah orang lain di sebuah hotel di kota Aden, Selasa (6/10/2015).
"Perdana Menteri Khaled Bahah dalam kondisi kesehatan yang baik dan tidak terluka," kata Nayef al-Bakri, Menteri Pemuda dan Olahraga Yaman.
Sebuah sumber keamanan dan para saksi mata mengatakan, bangunan hotel itu terkena dua serangan roket. Sejumlah orang telah "tewas dan terluka" akibat serangan tersebut, kata seorang pejabat setempat kepada kantor berita AFP. Pejabat itu, yang tidak mau disebut namanya, tidak menjelaskan akah para korban termasuk pejabat pemerintah.
Dia mengatakan, salah satu roket menghantam pintu masuk utama hotel dan roket ketiga yang ditembakkan ke gedung itu meleset dan mendarat di laut.
Bahah dan para menterinya telah ditempatkan di Aden di Yaman selatan. Kota itu dinyatakan sebagai ibukota sementara Yaman setelah diambil alih kembali dari para pemberontak Syiah, Houthi, pada pertengahan Juli. Bahah telah menghabiskan waktu enam bulan di pengasingan di Arab Saudi setelah lari dari kota Sanaa.
Gumpalan asap membubung dari hotel Al-Qasr di pinggiran barat kota itu pada Selasa pagi, kata seorang wartawan AFP. Ambulans dan pasukan pertahanan sipil berada di tempat kejadian, kata sejumlah saksi.
Sebuah serangan roket terpisah menyasar barak-barak terdekat yang digunakan pasukan pro-pemerintah. Namun serangan tersebut gagal mencapai sasaran.
Pasukan yang setia kepada Presiden Abedrabbo Mansour Hadi yang kini berada di pengasingan, yang didukung aksi pengeboman koalisi pimpinan Saudi dan pasukan dan perangkat keras militer yang diberikan negara-negara Teluk, merebut kembali beberapa provinsi di selatan Yaman dari pemberontak Houthi awal tahun ini.