Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas (kiri), bersalaman dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan).Redaktur: Hafidz Muftisany |
REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Pembicaraan Palestina-Israel yang bertujuan menghidupkan kembali perundingan perdamaian berakhir di Jordania pada Rabu (25/1) tanpa mencapai kemajuan.
Sementara itu Presiden Mahmoud Abbas berencana berkonsultasi dengan pemimpin lain Arab mengenai tindakannya selanjutnya, kata beberapa pejabat Palestina.
Pilihan yang sedang dipertimbangkan oleh Palestina meliputi upaya menggolkan keanggotaan PBB dan perujukan dengan HAMAS --tindakan yang ditentang oleh Israel.
"Israel tak membawa sesuatu yang baru dalam pertemuan ini," kata seorang pejabat Palestina yang dekat dengan pembicaraan tersebut, demikian laporan Reuter Kamis (26/1). "Kami sekarang sedang mempertimbangkan pilihan kami dan akan berkonsultasi dengan saudara kami di Liga Arab pada 4 Februari."
Pembicaraan itu dilakukan sebagai bagian dari usul penengah Kuartet Timur Tengah --Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan PBB-- yang pada Oktober lalu menetapkan tenggat tiga-bulan bagi kedua pihak untuk mengajukan usul mengenai masalah wilayah dan keamanan.
Tujuannya ialah untuk mencapai kesepakatan perdamaian paling lambat pada akhir tahun ini.