(REUTERS/Passenger/Handout)
|
VIVAnews - Pesawat komersil mutakhir keluaran Boeing, Dreamliner 787, lagi-lagi bermasalah. Insiden kali ini dialami oleh pesawat milik maskapai Jepang, All Nippon Airways Co. (ANA), yang terpaksa mendarat darurat setelah muncul asap.
Diberitakan Wall Street Journal, pendaratan darurat dilakukan di sebuah bandara di wilayah Takamatsu, sebelah selatan Jepang, pada penerbangan Rabu pagi, 16 Januari 2013. Pesawat itu sedang dalam penerbangan dari bandara Haneda di Tokyo menuju bandara Yamaguchi Ube di wilayah barat Jepang.
Menurut stasiun berita NHK, asap berasal dari dalam kokpit. Sebanyak 129 penumpang dan delapan kru pesawat berhasil dievakuasi dengan selamat. Asap tidak lagi terlihat beberapa lama kemudian.
Masih belum diketahui dari mana asap berasal. Penyelidikan tengah dilakukan oleh pihak maskapai dan Boeing. "Kami mengetahui masalah ini dan bekerja sama dengan pelanggan kami," kata juru bicara Boeing di Chicago, Amerika Serikat.
Pendaratan darurat ini tidak ayal kembali mencoreng keselamatan produk Dreamliner dari Boeing. Sebelumnya, Dreamliner 787 milik maskapai Japan Airlines (JAL) terpaksa mendarat darurat di Boston karena ada asap di kabin pesawat.
Bukan hanya ini saja, tercatat beberapa kali insiden menimpa pesawat terbaru Boeing ini. Pada 4 Desember tahun lalu, Dreamliner mendarat darurat di New Orlean pada penerbangan dari Houston menuju Newark karena kerusakan pada generator. Pada 17 Desember lalu, pesawat ini juga mengalami rusak listrik.
Sebelumnya pada 13 Desember 2012, Qatar Airlines menghentikan operasi tiga pesawat Boeing Dreamliner juga karena kerusakan pada sistem listrik.
Pemerintah Jepang mengatakan tengah bekerja sama dengan Boeing dan Badan Aviasi Federal Amerika Serikat (FAA) dalam melakukan investigasi pendaratan darurat di Boston. FAA mengatakan, pesawat itu aman untuk terbang, tapi masih perlu peninjauan menyeluruh untuk memastikan tidak adanya kerusakan lagi.
Sudah 50 unit Dreamliner yang laku terjual di seluruh dunia. Sebanyak 24 di antaranya dioperasikan oleh JAL dan ANA. Pesawat ini disebut sebagai yang paling ringan dan irit di jajaran produksi Boeing. (ren)