Foto: Reuters
DALAM beberapa jam lagi, pada 8 November waktu AS, warga Negeri Paman Sam akan memilih calon presiden (capres) yang akan memimpin mereka selama empat tahun ke depan. Suara yang mereka berikan akan menentukan apakah calon presiden AS (Capres AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton atau Capres AS dari Partai Republik Donald Trump yang akan duduk di Ruang Oval Gedung Putih.
Menjelang hari bersejarah itu, beberapa negara telah memberikan pandangan mereka mengenai kedua capres dan pilpres yang akan berlangsung, sebagaimana yang dilansir dari Russia Today, Selasa (8/11/2016).
Jerman
Media Jerman menempatkan Hillary Clinton sebagai favorit kuat pemenang pilpres AS 2016. Jajak pendapat yang dilakukan N24 mengungkap 77 persen warga Jerman lebih menyukai Hillary dibandingkan Trump untuk duduk di Ruang Oval.
Rheinische Post mendukung pernyataan yang menyebutkan hanya Hillary yang dapat “memimpin dan menahkodai AS melalui masa krisis”. Sedangkan Tagesspiegel menganggap mantan menteri luar negeri itu kurang memiliki kemampuan untuk “mengerti perasaan warga AS”.
Meski tidak secara resmi mendukung salah satu kandidat, Kanselir Jerman Angela Merkel diperkirakan akan lebih senang melihat Hillary menjadi Presiden AS berikutnya. Hillary sebelumnya pernah melontarkan pujian kepada Merkel yang disebutnya sebagai “pemimpin yang kuat dan luar biasa,” berbeda dengan Trump yang menuduh kepemimpinan Merkel telah menghancurkan Jerman.
(dka)