PM Inggris: Terorisme Khianati Ajaran Islam

Author : Administrator | Jum'at, 24 Mei 2013 09:18 WIB

PM Inggris David Cameron berpidato usai penikaman yang menewaskan seorang tentara di London

PM Inggris David Cameron berpidato usai penikaman yang menewaskan seorang tentara di London

 

VIVAnews - Inggris dikejutkan oleh penikaman atas seorang tentara di siang hari bolong, Rabu waktu setempat, di Woolwich, London. Perdana Menteri Inggris, David Cameron, langsung mengakhiri kunjungannya ke Prancis dan pulang untuk membahas penanganan terorisme di negaranya.

Diberitakan Reuters, Kamis 23 Mei 2013, Cameron sebelumnya memerintahkan Menteri Dalam Negeri Theresa May untuk menggelar rapat Cobra, rapat darurat situasi genting. Rapat digelar setelah dua orang kulit hitam menikam dengan sadis seorang tentara berpakaian sipil.

Seorang pelaku diketahui bernama Michael Adebolajo, warga London yang menganut paham Islam radikal. Seorang pelaku lagi belum diketahui namanya, namun dia adalah warna negara asing yang menerima kewarganegaraan Inggris.

Peristiwa kali ini adalah serangan teroris pertama setelah ledakan di London tahun 2005 lalu yang menewaskan puluhan orang. Dengan tegas, Cameron mengatakan bahwa Inggris tidak akan menyerah pada terorisme dan menghujat orang-orang yang mencoreng nama Islam.

"Kami tidak akan menyerah pada teror dan terorisme dalam bentuk apapun. Ini tidak hanya penyerangan pada Inggris dan gaya hidup Inggris, ini adalah pengkhianatan pada ajaran Islam dan komunitas Islam yang telah menyumbang banyak bagi negara ini," kata Cameron di depan kantornya di Downing Street.

"Tidak ada satupun ajaran Islam yang membenarkan tindakan sadis ini," lanjutnya lagi.

Akibat peristiwa ini, barak-barak militer di Inggris diperketat penjagaannya. Kedua pelaku berhasil dilumpuhkan polisi dan tengah dalam berawatan.

Aksi sadis itu terekam kamera handphone seorang warga yang melintas. Puluhan orang melihat dengan mata kepala sendiri korban ditikam dan dikapak. Bahkan, awalnya dikira korban akan disembelih lehernya. (ren)
 
 
sumber : vivanews
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: