Protes, Mayat Korban Bom Dibiarkan Berhari-hari di Jalan

Author : Administrator | Senin, 14 Januari 2013 10:50 WIB
Mayat-mayat korban pengeboman di Pakistan (REUTERS/Naseer Ahmed )

VIVAnews - Puluhan mayat korban pengeboman dibiarkan begitu saja tergeletak dalam peti di tengah persimpangan kota Quetta, provinsi Balukistan, Pakistan. Ini adalah bentuk protes kelompok minoritas Syiah di kota tersebut yang jadi korban bom pekan lalu, menewaskan 97 orang.

Diberitakan Washington Post, sebanyak 50 peti jenazah dengan mayat yang telah dikafani memadati jalan kota tersebut sejak Jumat pekan lalu. Lebih dari 3.500 kerabat dan warga menunggui jasad itu di tengah cuaca musim dingin.

Mereka menuntut pemerintah untuk menyerahkan keamanan kota pada tentara dan dibubarkannya pemerintahan kota karena dianggap tidak bisa melindungi mereka.

Perdana Menteri Pakistan Raja Pervez Ashraf menyambangi lokasi protes dan bertemu para kelompok Syiah di Quetta pada Minggu waktu setempat.
Dia memenuhi tuntutan pemrotes untuk membubarkan pemerintahan kota dan menyerahkan kepemimpinan pada gubernur.

Namun, dia menolak menurunkan tentara dan menerapkan peraturan militer di kota tersebut. Langkah ini baru akan dilakukannya jika gubernur memintanya untuk menghentikan kekerasan.

Akhirnya, hari ini, Senin 14 Januari 2013, warga Syiah berjanji akan segera mengubur jenazah-jenazah. Dalam hukum Islam, diperintahkan untuk menyegerakan penguburan jenazah dan tidak menundanya terlalu lama.

Pengeboman itu terjadi pada Kamis lalu di jalan Alamdar yang dikenal sebagai wilayah Syiah di Quetta. Tercatat ada sekitar empat bom yang meledak hari itu. Insiden ini adalah yang paling mematikan yang mengincar warga Syiah.

Kelompok Laskar Jhangvi mengklaim berada di balik penyerangan tersebut. Kelompok yang sering mengincar warga Syiah ini telah dinyatakan organisasi teroris terlarang oleh pemerintah Pakistan.

Terdapat sekitar 180 juta populasi Syiah di Pakistan. Secara umum, Syiah dan Sunni hidup berdampingan di negara ini. Namun di beberapa wilayah seperti Quetta, Syiah menjadi sasaran kekerasan. Human Right Watch mencatat, lebih dari 400 umat Syiah terbunuh dalam serangan tahun lalu. (adi)

Sumber: http://dunia.news.viva.co.id
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: