Demonstran anti-Islam membawa senapan laras panjang di depan Masjid (Foto: Reuters) |
DALLAS – Kelompok anti-Islam di daerah Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS), memprovokasi umat muslim. Kelompok ini menggelar demo dengan cara membawa senjata laras panjang ke depan masjid.
Kelompok yang menamakan diri Bureau of American Islamic Relations (Biro Hubungan Warga Islam Amerika), mengadakan demo anti-Islam di depan Islamic Centre di wilayah Dallas pada Sabtu 21 November 2015. Beberapa demonstran tampak membawa senjata api.
“Kami di sini untuk menolak pengungsi dari Suriah datang ke Amerika. Kami menolak islamisasi terhadap Amerika,” ujar Juru bicara kelompok tersebut, David Wright sebagaimana dilansir dari The Guardian, Kamis (26/11/2015).
Dikabarkan, banyak warga muslim yang ketakutan akibat hal tersebut. Bahkan yang sedang mengadakan ibadah di dalam masjid, tidak berani keluar.
“Demonstrasi ini sangat mengancam keselamatan kami. Mereka membawa AR-15 (senapan serbu otomatis buatan AS),” tutur Alia Salem, pimpinan dari Dewan Hubungan Islamik Amerika cabang Dallas-Fort Worth.
Setelah aksi demo itu, kelompok anti-Islam kembali beraksi dengan mengunggah nama dan alamat warga muslim dan para simpatisan muslim di wilayah Dallas ke media sosial. Hal itu membuat keadaan semakin keruh.
Pasca-teror Paris, Salem mengatakan bahwa aksi islamophobia semakin banyak di Amerika Serikat. Ia bahkan pernah dua kali diteriaki dilecehkan. Salem juga mendapatkan laporan bahwa masjid di wilayah Austin dilempari kotoran manusia dan sobekan Al Quran.DALLAS – Kelompok anti-Islam di daerah Dallas, Texas, Amerika Serikat (AS), memprovokasi umat muslim. Kelompok ini menggelar demo dengan cara membawa senjata laras panjang ke depan masjid.
Kelompok yang menamakan diri Bureau of American Islamic Relations (Biro Hubungan Warga Islam Amerika), mengadakan demo anti-Islam di depan Islamic Centre di wilayah Dallas pada Sabtu 21 November 2015. Beberapa demonstran tampak membawa senjata api.
“Kami di sini untuk menolak pengungsi dari Suriah datang ke Amerika. Kami menolak islamisasi terhadap Amerika,” ujar Juru bicara kelompok tersebut, David Wright sebagaimana dilansir dari The Guardian, Kamis (26/11/2015).
Dikabarkan, banyak warga muslim yang ketakutan akibat hal tersebut. Bahkan yang sedang mengadakan ibadah di dalam masjid, tidak berani keluar.
“Demonstrasi ini sangat mengancam keselamatan kami. Mereka membawa AR-15 (senapan serbu otomatis buatan AS),” tutur Alia Salem, pimpinan dari Dewan Hubungan Islamik Amerika cabang Dallas-Fort Worth.
Setelah aksi demo itu, kelompok anti-Islam kembali beraksi dengan mengunggah nama dan alamat warga muslim dan para simpatisan muslim di wilayah Dallas ke media sosial. Hal itu membuat keadaan semakin keruh.
Pasca-teror Paris, Salem mengatakan bahwa aksi islamophobia semakin banyak di Amerika Serikat. Ia bahkan pernah dua kali diteriaki dilecehkan. Salem juga mendapatkan laporan bahwa masjid di wilayah Austin dilempari kotoran manusia dan sobekan Al Quran.