Foto: REUTERS/Zinfos974/Prisca Bigot |
Jakarta - Puing diduga bagian pesawat Malaysia Airlines MH370 ditemukan di La Reunion, Samudera Hindia. Ada juga koper, botol air mineral China dan botol pembersih noda bertuliskan Indonesia di sana. Apakah ini petunjuk penting terkait misteri hilangnya pesawat tersebut?
Temuan puing mulai ramai dibicarakan sejak Rabu (29/7) lalu. Pihak Malaysia mengatakan itu adalah bagian sayap dari pesawat Boeing 777 dan 'hampir pasti' dari MH370.
Di lokasi yang sama, ada juga koper rusak yang dikait-kaitkan dengan MH370. Ditambah pula dengan botol minuman bertuliskan huruf China dan sebuah botol mirip cairan pemutih pembersih noda bertuliskan Indonesia.
Ketiga temuan tersebut masih diverifikasi pihak Prancis dan Australia. Dalam waktu dekat, kemungkinan akan segera diumumkan hasilnya. Tak sedikit yang berharap banyak, namun ada juga yang pesimistis soal temuan tersebut.
Australia sangat yakin puing itu dari MH370. Namun di sisi lain, mereka ragu puing itu bila benar dari MH370, mampu mengungkap keberadaan bagian besar badan pesawat lainnnya. Wakil Perdana Menteri Australia, Warren Truss menyatakan, untuk menentukan secara tepat asal puing ini hanyut, nyaris mustahil.
"Setelah 16 bulan, ada pergerakan arus laut, sehingga metode terbalik hampir tidak mungkin dilakukan. Jadi saya pikir, puing itu tidak akan berkontribusi besar dalam pengetahuan kita soal posisi pesawat saat ini," terang Truss kepada wartawan di Sydney, seperti dilansir AFP, Jumat (31/7/2015).
Meski begitu, ini adalah sebuah kemajuan besar dalam upaya pencarian MH370 sejak setahun terakhir. Tentu saja, bila terkonfirmasi puing tersebut berasal dari pesawat yang hilang.
Berikut catatan tentang temuan ketiga benda penting tersebut, seperti dirangkum detikcom: Puing yang diduga bagian pesawat Malaysia Airlines MH370 ditemukan di lepas pantai Pulau La Reunion, sebelah barat Samudera Hindia. Wakil Menteri Transportasi Malaysia Abdul Aziz Kaprawi mengatakan, sudah hampir pasti bahwa puing yang tampak sebagai bagian dari sayap pesawat yang dikenal sebagai flaperon tersebut, merupakan bagian dari sebuah pesawat Boeing 777.
Puing sepanjang dua meter tersebut masih akan dikirim ke Prancis untuk dianalisa. Namun otoritas Australia yakin bahwa puing tersebut akan menjadi bukti jelas pertama bahwa MH370 memang jatuh ke perairan Samudera Hindia.
"Kami makin yakin bahwa puing ini berasal dari MH370," tutur Martin Dolan, kepala komisioner Biro Keselamatan Transportasi Australia yang memimpin pencarian MH370.
"Bentuk benda tersebut tampak sangat mirip dengan bagian sangat spesifik yang hanya terkait dengan pesawat Boeing 777," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (31/7/2015).Puing pesawat diduga dari MH370 ditemukan oleh salah seorang pembersih pantai pulau La Reunion, Johnny Begue. Selain itu, dia juga menemukan koper besar yang sudah rusak.
Koper tersebut berawarna cokelat dan sudah tak berbentuk. Dia menemukannya tak jauh dari lokasi puing pesawat.
"Ini sangat aneh, membuat saya bergetar," cerita Johnny. "Koper itu sudah ada kemarin namun tak ada yang memperhatikannya," sambungnya.
Meski begitu, Australia meragukan temuan koper itu. Dikutip dari The Australian, Wakil Perdana Menteri Warren Truss menilai koper tersebut baru akan diperiksa. Namun diyakini itu bukan dari MH370.
"Itu bisa saja sampah," kata Tuss.
Selain dua barang di atas, pernah ditemukan juga botol air asal China dan produk pembersih asal Indonesia yang terbawa arus laut dan berakhir di pulau La Reunion, yang berada di selatan Samudera Hindia, dekat Pantai Madagaskar tersebut.
Dari total 239 penumpang dan awak di dalam pesawat itu, terdapat mayoritas 153 penumpang asal China dan juga 7 penumpang asal Indonesia.
Berbicara kepada BBC, ahli kelautan Australia, David Griffin menjelaskan bahwa lokasi temuan puing-puing itu sesuai dengan arus Samudera Hindia. "Konsisten dengan lokasi di mana kami perkirakan puing-puing akan muncul," ucapnya.