Putin Tolak Tinjau Ulang Hasil Pemilu

Author : Administrator | Rabu, 28 Desember 2011 12:07 WIB
Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin (Reuters Photo)

VIVAnews - Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menolak imbauan untuk meninjau ulang hasil pemilu. Ia bersikukuh bahwa hasil pemilu sah, dan menuduh para pemrotes sebagai pihak yang tidak punya tujuan.

"Pemilu telah berakhir. Parlemen sudah mulai bekerja dan seorang juru bicara telah dipilih," kata Putin di depan para pendukungnya di Partai Rusia bersatu. Dilansir kantor berita BBC Selasa 27 Desember 2011, Putin menegaskan tak akan ada dialog.

Putin juga menuduh pihak oposisi berusaha mengacaukan perpolitikan lewat parlemen. Ia yakin akan mendapatkan dukungan dari rakyat tanpa harus berbuat kotor. "Hanya ada satu cara yang diakui hukum Rusia, yaitu memasukkan gugatan ke pengadilan," tambah Putin.

Sementara itu, penasehat senior Vladimir Putin, Vladislav Surkov, seolah menjadi tumbal kisruh pemilu Rusia. Ia akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari partai. "Stabilisasi pemerintahan akan memakan anak-anaknya," kata Surkov saat ditanya alasannya mengundurkan diri.

Seperti dimuat kantor berita Reuters, Surkov juga mengaku tak akan berkecimpung lagi di politik dalam negeri setelah 13 tahun pengabdiannya pada Kremlin karena merasa terlalu jahat untuk dunia baru yang berani.

Rakyat Rusia yang kecewa dengan hasil pemilu presiden 4 Desember lalu menuntut diadakannya pemilu ulang, namun hal itu ditolak Kremlin. Akibatnya, muncul aksi protes di seluruh negeri.

Posisi yang ditinggalkan Surkov akan diisi oleh Vyacheslav Volodi, kepala staf dari Partai Rusia Bersatu, yang juga dikenal sebagai rival berat Surkov. Seorang mantan diplomat bernama Anton Vaino akan menjadi kepala staf baru.(adi)

Sumber: http://dunia.vivanews.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: