Serangan udara di sebuah pasar di Provinsi Idlib, Suriah, Sabtu (10/9/2016), telah menewaskan hingga 60 orang, sementara sedikitnya 45 orang tewas akibat serangan udara terjadi di Provinsi Aleppo. Serangan itu terjadi sehari setelah kesepakatan untuk mengakhiri permusuhan.| AFP
WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Putra tertua Donald Trump, kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, memicu kemarahan karena membandingkan pengungsi Suriah dengan permen buah, Skittles.
Dalam upayanya untuk menyarankan agar AS tidak menerima pengungsi, Donald Trump Jr memajang gambar permen tersebut dengan pertanyaan dan sekaligus pernyataan.
"Jika saya memiliki satu mangkuk Skittles dan saya mengatakan hanya tiga yang akan membunuhmu, apakah Anda akan mengambil segenggam?"
"Itulah masalah pengungsi Suriah yang kita hadapi," tambahnya.
Donald Trump Jr menyebut, "Gambar itu menyatakan semuanya. Mari kita akhiri agenda kelayakan politis dan menempatkan AS sebagai prioritas pertama."
Reaksi langsung muncul dari produsen Skittles, Wrigley.
"Skittles adalah permen. Pengungsi adalah manusia," tegas Denise Young, salah seorang wakil presiden Wrigley di Amerika Serikat. "Kami berpendapat itu bukan analogi yang tepat,” katanya.
Sedang Nick Merrill, sekretaris pers dar Hillary Clinton, saingan Trump dari Partai Demokrat, berkicau di Twitter dengan menyebut pesan Donald Trum Jr itu 'menjijikkan'.
Sementara juru foto yang mengambil gambar Skittles yang digunakan Donald Trump Jr tanpa izin mengungkapkan bahwa dia adalah seorang mantan pengungsi.
Sejumlah pengguna media sosial yang marah memajang gambar pengungsi anak dan menegaskan mereka bukan Skittles.
Editor | : Pascal S Bin Saju |
Sumber | : BBC Indonesia, |