VIVAnews - Jelang turun tahta dan menyerahkan kursi kepemimpinannya kepada sang putra, Pangeran Willem-Alexander, Ratu Beatrix, mengadakan makan malam kenegaraan sebagai tanda perpisahan.
Dalam acara yang digelar hari Senin malam di Museum Nasional Amsterdam, Ratu yang berusia 75 tahun itu mengucapkan terima kasih kepada rakyat Belanda atas dukungan yang mereka berikan selama dia memerintah.
Dilansir kantor berita BBC, Senin 29 April 2013, pada acara makan malam yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi Belanda, Ratu merasa terharu melihat dukungan yang diberikan rakyatnya selama 83 tahun rezim kepemimpinannya.
"Tanpa dukungan hangat dan dorongan dari Anda semua, maka beban yang saya pikul akan terasa semakin berat," ujar sang Ratu.
Dalam kesempatan itu, dia juga memberikan penghormatan bagi mendiang suaminya, Pangeran Claus, yang telah wafat di tahun 2002. "Mungkin sejarah akan membuktikan bahwa pilihan soal pasangan hidup saya merupakan keputusan terbaik yang pernah saya buat," kata sang Ratu.
Mengomentari tongkat kepemimpinan yang akan beralih kepada Pangeran Willem-Alexander, ratu yang kerap disapa Ratu Bea ini, mengatakan sudah saatnya generasi muda memimpin Belanda. Dalam prosesi upacara penobatan yang akan berlangsung Selasa pagi ini waktu setempat, Ratu akan menandatangani dokumen yang menandakan dirinya turun tahta di Istana Kerajaan.
Sementara Pangeran Willem-Alexander terlihat bersiap untuk semua tugas kenegaraan yang telah menantinya. Dia diminta Ratu untuk berdiri di atas semua kepentingan baik itu partai atau kelompok tertentu.
Makan malam kenegaraan tersebut dihadiri oleh tamu-tamu penting dari negara sahabat seperti Raja Charles dan istrinya Camilla Parker Bowles dari Inggris, Pangeran Felipe dan Putri Letizia dari Kerajaan Spanyol dan Pangeran Frederik dan Putri Mary dari Kerajaan Denmark.
Ratu Beatrix merupakan penerus keenam dari Dinasti Orange-Nassau yang telah memerintah Belanda sejak abad ke-19. Turun tahtanya sang ratu telah dinantikan oleh banyak pihak dan tidak akan memicu terjadinya krisis konstitusional.
Dalam beberapa dekade terakhir, turun tahta dari kerajaan telah menjadi tradisi. Selain Ratu Beatrix, ibunya, Ratu Juliana juga memutuskan menyerahkan tahta di usia ke-71 pada tahun 1980. Sementara neneknya, Ratu Wilhelmina mundur di usia 68 tahun 1948.
Dengan naiknya Pangeran Willem-Alexander, maka dia akan menjadi raja pertama Belanda setelah wafatnya Raja Willem III di tahun 1890. (umi)