Rusia Akui Pemilu di Ukraina Timur

MOSKOW – Pemerintah Rusia secara mengejutkan mengakui hasil pemilu di Ukraina Timur. Wilayah tersebut merupakan basis kelompok pemberontak pro-Rusia.

Pemberontak pro-Rusia menyebutkan bahwa Presiden Ukraina Petro Poroshenko adalah pemimpin “pemerintah lelucon”.

“Kami sangat menghargai apa yang menjadi keinginan penduduk di Ukraina Timur,” kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, seperti dilansir Al Jazeera, Senin (3/11/2014).

Sementara itu, Uni Eropa (UE) mengambil sikap tidak akan mengakui hasil pemilu di Ukraina Timur. Pemilu itu dinilai tidak akan menyelesaikan konflik yang terjadi di sana.

“Saya menyadari bahwa hasil pemilu di Ukraina Timur hanya akan menjadi hambatan bagi proses perdamaian di sana,”kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Federica Mogherini.

Mogherini menambahkan, hasil pemilu tersebut tidak sesuai kesepakatan gencatan senjata antara Pemerintah Ukraina dengan kelompok pemberontak.

Pada pemilu di Ukraina Timur yang berlangsung kemarin, Alexander Zakharchenko menang telak dalam proses hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei setempat.

Zakharchenko merupakan pemimpin pemberontak yang anti-pemerintah. Dari hasil quick count, Zakharchenko meraih 81,37 persen, sedangkan partainya meraih 65 persen suara di parlemen. (ful)