Tentara Korea Utara berjaga di peluncuran roket Unha-3. (REUTERS/Bobby Yip) |
VIVAnews - Rusia turut mengecam rencana peluncuran roket Unha-3 oleh Korea Utara. Peluncuran itu dinilai mengabaikan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Meski roket itu diklaim untuk membawa satelit ke orbitnya.
"Kami menilai keputusan Pyongyang meluncurkan satelit itu sebagai contoh pengabaian resolusi PBB," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich, sebagaimana dikutip Ria Novosti.
Korut berencana meluncurkan roket antara 12 hingga 16 April mendatang. Peluncuran itu dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-100 pendahulu pimpinan mereka, Kim Il-sung.
Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan menentang rencana itu. Mereka menyatakan rencana itu melanggar Resolusi PBB 1718 dan 1874, yang melarang Korut melakukan uji coba rudal balistik. "Solusi untuk mencari jalan keluar dari masalah ini harus ditemukan dengan cara politik maupun diplomatik," tambah Lukashevich.
Lukashevich menambahkan, isu program nuklir dan roket Korut ini akan dibicarakan serius dalam pertemuan G8 di Washington, AS, pada 11 hingga 12 April ini.