Peta Ukraina. |
MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia, Selasa (22/4/2014), telah mengusir seorang diplomat Kanada sebagai balasan atas pengusiran serupa yang sebelumnya dilakukan Kanada, berdasarkan pernyataan sumber pemerintah yang dikutip kantor berita Rusia.
Sekretaris pertama kedutaan Kanada, Margarita Atanasov, Selasa, diperintahkan untuk meninggalkan Rusia dalam waktu 14 hari, sebagaimana pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan atas pengusiran terbaru dari Ottawa terhadap seorang pembantu atase militer Rusia," kata sumber itu. Media Kanada sebelumnya menulis bahwa pada awal April 2014 seorang diplomat Rusia telah mendapat perintah meninggalkan negara itu.
Letnan Kolonel Yury Bezler dinyatakan melakukan persona non grata dan mendapat waktu dua pekan untuk meninggalkan Kanada setelah bertugas kurang dari setahun sebagai asisten atase pertahanan di Kedutaan Rusia di Ottawa, seperti yang dikutip AFP dari media seperti Ottawa Citizen.
Pengusiran Bezler seperti yang diberitakan media massa itu menggunakan informasi dari sumber. Kedutaan Rusia di Kanada maupun Kementerian Luar Negeri Kanada menolak berkomentar pada saat itu.
Kedua pengusiran terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat terkait aneksasi Crimea oleh Kremlin. Amerika Serikat juga menuduh agen Rusia telah memicu krisis untuk memprovokasi pemisahan diri di kawasan timur Ukraina.
Kanada, yang memiliki populasi etnis Ukraina terbesar ketiga di dunia, baru-baru juga mengusir sembilan perwira militer Rusia setelah membatalkan latihan militer bersama Kanada dan Rusia. Sembilan perwira tersebut tak punya akreditasi diplomatik.
Sementara itu, sumber AFP di kalangan diplomatik Rusia mengatakan pengusiran asisten atase militer Rusia ini bukanlah kali pertama aksi saling balas antara pejabat Rusia dan Kanada, dengan menambahkan tuduhan bahwa Ottawa juga yang memulai "pertukaran" pengusiran tersebut pada insiden sebelumnya.
Sumber tersebut mengatakan pula bahwa pengajuan visa Kanada bagi diplomat Rusia juga ditolak. Karenanya, dia menuduh Kanada telah mengambil posisi anti-Rusia dalam krisis Ukraina.