Metrotvnews, New York: Tim Panel Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari 27 tokoh dunia telah menyelesaikan tugas mereka untuk merumuskan langkah global pasca-Millenium Development Goals (MDGs) 2015.
Rumusan yang berisikan 12 butir pikiran besar itu diserahkan Presiden Susilo Bambang kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Kamis (30/5).
Presiden SBY merupakan ketua bersama dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf. Namun dalam pertemuan terakhir, seperti dilaporkan wartawan Metro TV Suryopratomo dari New York, AS, hanya Presiden SBY yang hadir langsung di New York. Sementara dua pemimpin lainnya hanya mengirimkan utusannya.
Dalam rapat terakhir sepanjang hari Rabu (29/5), Presiden SBY selaku pimpinan sidang mencoba memfasilitasi pikiran dari 27 anggota tim panel. Presiden SBY mengkompromi pikiran-pikiran yang berseberangan untuk menjadi rumusan bersama.
Hasil kesepakatan pertemuan menghasilkan konsep yang diberi judul: "A New Global Partnership: Eradicate Poverty and Transform Ecomonies through Sustainable Development".
Selanjutnya konsep yang dirumuskan Tim Panel akan dibahas dalam perindungan multilateral yang diselenggarakan PBB. Ada waktu sekitar dua tahun bagi semua anggota PBB untuk membuat kesepakatan global bagi perbaikan kualitas manusia pasca-MDGs 2015.
Perundingan multilateral di antara anggota PBB akan berlangsung jauh lebih keras. Banyak negara tidak mau terikat dalam kesepakatan yang dalam pelaksanaanya akan membebani mereka.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon berpandangan bahwa diperlukan adanya dana khusus untuk berjalannya konsep pengentasan kemiskinan dan transformasi ekonomi melalui pembangunan berkelanjutan. Ia mengusulkan kontribusi setiap negara sebesar 0,7 persen dari produk domestik bruto negara tersebut. Usulan besaran sumbangan ini ditolak negara-negara Uni Eropa karena terlalu memberatkan.
Beberapa tokoh lembaga swadaya masyarakat yang masuk dalam Tim Panel PBB berjanji untuk membantu menekan negaranya agar adalah kompromi bagi perbaikan kehidupan masyarakat dunia pasca-2015. (Tjahyo Utomo)
Editor: Gregorius Abanit
sumber : metrotvnews