(REUTERS/Ahmed Zakot )
|
VIVAnews - Masyarakat di Gaza dan wilayah selatan Israel kembali menjalani hidup normal setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dengan Israel. Tak ada lagi hingar bingar jet tempur di langit dan dentuman roket yang beruntun, sejak kesepakatan gencatan senjata itu diteken Rabu kemarin.
Laman BBC, Kamis 22 November 2012, memberitakan, sejak gencatan senjata tersebut, hanya ada beberapa roket yang diluncurkan dari Gaza. Itu terjadi beberapa jam setelah kesepakatan dicapai. Namun, Israel tak membalas serangan 'kecil' itu.
Israel juga menutup sekolah mereka yang letaknya berdekatan dengan Jalur Gaza. Penutupan ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan.
Selain itu, Israel mengklaim telah menangkap satu orang yang diduga sebagai pelaku pengeboman bus di Tel Aviv. Sebanyak 15 orang terluka pad insiden Rabu itu. Pasukan keamanan Israel juga mengklaim telah menahan 55 orang di Tepi Barat dengan tuduhan terlibat aksi teror.
Laman Aljazeera memberitakan, sejak gencatan senjata disepakati, tidak terdengar lagi jet-jet tempur Israel di langit Gaza. Penduduk Gaza yang semula mengungsi, telah kembali ke kota dan menempati rumah masing-masing.
Untuk pertama kalinya sejak sepekan belakangan, deru kendaraan dan lengkingan klakson memenuhi jalanan Gaza. Menggantikan suara bom dan roket yang diluncurkan Israel dari udara.
Kesepakatan gencatan senjata ini diprakarsai oleh Mesir dan Amerika Serikat. Gencatan ini dimulai Rabu pukul 19.00.
Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya, menyampaikan ucapan terima kasih untuk Presiden Mesir, Mohamed Morsi, karena telah memprakarsai gencetan senjata ini. "Saya berterima kasih kepada Mesir dan intelijennya untuk upaya gencatan senjata ini," kata Haniya seperti dikutip Aljazeera.