Setelah Satu Tahun Bom di Maraton Boston

Author : Administrator | Rabu, 16 April 2014 09:24 WIB
Peringatan satu tahun bom di Maraton Boston digelar di lokasi maraton, di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, Selasa (15/4/2014). Peringatan dihadiri Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden, bersama para korban selamat, pemberi respons pertama, dan keluarga para korban meninggal.

BOSTON, KOMPAS.com -- Korban selamat, pemberi tanggapan pertama, dan keluarga para korban meninggal dari dua ledakan bom di dekat garis finis Maraton Boston, Selasa (15/4/2014), memperingati satu tahun peristiwa tersebut. Kebanggaan atas ketangguhan Boston menghadapi musibah itu berbaur dengan dukacita untuk para korban.

"Hari ini akan selalu sulit, tapi tempat ini (Boston, red) akan selalu kuat," kata mantan Wali Kota Boston, Thomas Menino, di depan sekitar 2.500 orang yang memadati Hynes Convention Center, Selasa. Lokasi ini tak jauh dari garis finis maraton tahunan yang pada tahun lalu menjadi tempat ledakan dengan tiga korban meninggal dan 260 orang lain terluka.

Wakil Presiden Joe Biden yang hadir dalam peringatan tersebut mengatakan bahwa keberanian para korban selamat dan keluarga para korban meninggal telah menginspirasi warga Amerika yang juga harus berhadapan dengan tragedi. "Anda semua telah menjadi wajah dari tekad Amerika," sebut dia.

Biden juga memuji 36.000 pelari yang sudah mendaftarkan diri mengikuti maraton tahunan dalam rangka peringatan Hari Patriot, sekalipun ajang ini tahun lalu diguncang serangan bom. Menurut dia, ini akan menjadi pesan bagi para teroris. "Amerika tidak akan pernah sekalipun mundur," ujar dia disambut tepuk tangan meriah peserta peringatan.

Di Washington, Presiden Barack Obama menggelar peringatan satu tahun serangan bom di Maraton Boston itu dengan "upacara" pribadi di Gedung Putih. "Hari ini, kita menyadari keberanian yang luar biasa dan kepemimpinan begitu banyak orang-orang Boston untuk bangkit dari tragedi ini," kata dia dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip oleh Associated Press.

Obama pun menyatakan penghargaan dan terima kasih kepada para pemberi respons awal, mulai dari petugas pemadam kebakaran, polisi, paramedis profesional, hingga para pelari dan penonton yang dalam sekejap menunjukkan semangat Boston. "Yang dibangun di atas ketekunan, kebebasan, dan cinta," ujar dia.

Sebagaimana halnya Biden, Obama mengatakan, Maraton Boston yang pada tahun ini akan digelar pada 21 April 2014 akan menunjukkan kekuatan Boston sebagai kota yang memilih untuk bangkit dari tragedi tersebut.

Peledakan di Maraton Boston pada 15 April 2013 dituduhkan kepada kakak beradik Tamerlan Tsarnaev (26) dan Dzhokhar Tsarnaev (20). Tamerlan tewas dalam perburuan polisi, beberapa hari setelah maraton tersebut. 

Adapun Dzhokhar kini berhadapan dengan persidangan di mana dia mengaku tak bersalah atas 30 dakwaan yang dikenakan kepadanya. Menurut hukum Amerika Serikat, pernyataan tak bersalah adalah mekanisme terdakwa menolak menjalani hukuman penjara dan membayar sejumlah denda yang diputuskan di forum negosiasi tanpa proses litigasi di persidangan.

Dalam dakwaannya, jaksa mengatakan, Dzhokhar meninggalkan pengakuan tertulis di perahu milik warga, tempat dia ditangkap dengan kondisi terluka. Pesan itu menyatakan kutukannya atas tindakan Amerika di negara-negara berpenduduk Muslim, yang ditulis di dinding perahu di halaman rumah pemiliknya tersebut.

Tak ada orang asing di Boston

Peringatan diwarnai dengan saling apresiasi atas bantuan yang didapatkan dari sesama korban dan para pemberi bantuan awal, alih-alih membahas luka para korban selamat. "Kami seharusnya tidak pernah bertemu dengan cara ini," kata Patrick Downes, pengantin baru yang bersama istrinya sama-sama terluka dalam insiden itu setahun lalu.

"Tapi kami sangat bersyukur atas kehadiran satu sama lain," kata Downes. Dia dan istrinya sama-sama kehilangan kaki kiri dari bagian lutut ke bawah akibat ledakan setahun lalu. Dia pun menginisiasi slogan "Boston Kuat" setelah serangan itu, sebagai sebuah gerakan yang melambangkan tekad kota itu untuk segera pulih.

Downes menyebut para korban meninggal akibat serangan itu akan menjadi malaikat penjaga Boston. "Kami akan membawa mereka dalam hati kami," ujar dia. Hajatan Maraton Boston yang akan kembali berlangsung pada pekan depan, imbuh dia, benar-benar akan menunjukkan Boston pada dunia. "Untuk malaikat penjaga kami, biarkan mereka mendengar kami 'mengaum'."

Korban lain, Adrianne Haslet-Davis, penari ballroom yang kehilangan kaki kirinya di bawah lutut dan baru-baru ini kembali tampil memakai kaki palsu mengatakan, selama setahun terakhir belajar bahwa tak ada tonggak yang terlalu kecil untuk membuat pelajaran, termasuk belajar berjalan kembali ke kamar mandi "normal" untuk pertama kalinya. "Untuk tarian bahagia," sebut dia.

Gubernur Massachusetts Deval Patrick mengatakan, serangan itu telah membuat orang merasa lebih dekat. "Tidak ada orang asing di sini," ujar dia berulang kali dalam pidatonya. 

Sementara itu, Carlos Arredondo, penonton bertopi koboi yang tahun lalu dielu-elukan sebagai pahlawan atas bantuannya untuk para korban, mengatakan, dia datang ke peringatan ini untuk menghormati para korban meninggal serta mendukung korban selamat dan keluarga para korban. "Anda bisa melihat bagaimana seluruh masyarakat berkumpul untuk mendukung dan mengingat mereka," ujar dia.

Setelah seremonial peringatan, banyak di antara orang-orang yang hadir di Boston itu berjalan mendekati lokasi garis finis maraton. Di sana, mereka mengheningkan cipta, tepat pada saat bom meledak tahun lalu. Bel berdering dan bendera dikibarkan Richard Donohue, polisi yang terluka dalam perburuan Tsarnaev bersaudara, menandai waktu bom meledak tahun lalu. 

Sumber: http://internasional.kompas.com/read/2014/04/16/0647078/Setelah.Satu.Tahun.Bom.di.Maraton.Boston.
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: