Esteban Santiago
KOMPAS.com -Nama Esteban Santiago mencuat setelah pemuda ini menjadi tersangka tunggal indisen penembakan di bandara Fort Lauderdale-Hollywood, di Broward County, negara bagian Florida, AS.
Kejadian berlangsung pada Jumat (6/1/2017) siang waktu setempat. Dalam peristiwa berdarah tersebut, lima orang tewas dan sekitar delapan orang dikabarkan mengalami luka.
Siapa sebenarnya Esteban Santiago ini? Mengapa ia melakukan perbuatan nekat tersebut?
Seperti dikutip dari Independent.co.uk, sosok Esteban Santiago ini memang tidak banyak diketahui oleh publik. Sejauh ini informasi yang didapat adalah, bahwa dia adalah warga negara AS, berusia 26 tahun, lahir di New Jersey, dan pernah bertugas militer di Irak.
Saat ditahan, Santiago mengatakan kepada FBI bahwa sekitar beberapa bulan lalu dia mendengar suara-suara di kepalanya. Suara tersebut mengatakan bahwa pemerintah telah mengontrol pikirannya dan "memaksa" dia menonton video-video ISIS.
Dia juga pernah ditahan akibat kasus kekerasan karena mengancam pacarnya pada Januari tahu lalu. Dia mendobrak pintu rumah pacarnya dan menyerang pacarnya, demikian dikutip dari The Daily Beast.
Santiago ditahan di area pengambilan bagasi di bandara di terminal dua di bandara Florida setelah melakukan penembakan secara acak ke sejumlah korban, terutama ke arah kepala.
Kakak Santiago, Bryan Santiago, mengatakan kepada Associated Press bahwa tersangka saat ini sedang menerima perawatan psikologis di Alaska. Alaska merupakan tempat tinggal Santiago saat ini.
Kakak tersangka tidak mengetahui jenis perawatan apa yang diterima adiknya tersebut. Lagipula, sang adik enggan membicarakan persoalan pribadinya ke sang kakak. Keluarga Santiago sendiri mengetahui peristiwa penembakan tersebut dari pacar Santiago.
Karir Militer
Sementara itu, Senator AS Bill Nelson mengatakan bahwa tersangka membawa pengenal sebagai anggota militer di bandara, tetapi tidak jelas apakah kartu anggota tersebut masih berlaku atau tidak.
Tersangka sendiri lahir di New Jersey, AS, namun pindah ke Puerto Rico saat berusia dua tahun. Dia bergabung dengan Garda Nasional dan menghabiskan waktu setahun di Irak pada 2010 dan tergabung dalam Batalian Teknisi ke-130. Dia mendapatkan penghargaan Combat Action Badge sebagai supir dan mekanik.
Santiago sendiri dibebastugaskan dari Garda Nasional Alaska pada Agustus 2016, dua tahun setelah dia bergabung sebagai Tentara AS.
Pada hari penembakan, Santiago bukannya terbang dari Kanada. Tetapi diperkirakan dia terbang dari Anchorage di Alaska melalui Minneapolis, menurut Juru Bicara Kedutaan Besar Kanada, Christine Constantine. Lalu dari Anchorage dia menggunakan penerbangan Delta menuju Fort Lauderdale.
Salah satu saksi menyebutkan, sang penembak ini terlibat sebuah insiden selama penerbangan menuju Fort Lauderdale tersebut. Tetapi insiden itu tidak serius, dan tidak cukup untuk menghentikan atau menahannya sebelum pesawat mendarat.
Setibanya di Fort Lauderdale, Santiago mengambil senjata dari tasnya. Dia mengisi peluru di kamar mandi. Lalu melakukan penembakan di terminal bagasi di bandara tersebut.
Sekadar informasi, bandara Fort Lauderdale-Hollywood adalah salah satu bandara sibuk yang sering dilewati turis untuk berwisata. Lokasi bandara dekat pantai dan terminal kapal pesiar di Port Everglades. Banyak turis tujuan Karibia yang menggunakan bandara ini.
Berdasarkan data yang dikeluarkan pemerintah AS, pada November 2016 saja tak kurang dari 2,5 juta orang lalu lalang di bandara tersebut. Ada empat terminal di bandara tersebut, termasuk terminal bagasi.
Penulis | : Aprillia Ika |
Editor | : Aprillia Ika |
Sumber | : Independent, |