Singapura: Ini Kabut Asap Terparah dalam Sejarah

Author : Administrator | Kamis, 20 Juni 2013 10:30 WIB

Seorang wanita mengambil gambar suasana Singapura yang tertutup kabut asap kiriman dari Indonesia,

Seorang wanita mengambil gambar suasana Singapura yang tertutup kabut asap kiriman dari Indonesia,

 

 

VIVAnews -  Pemerintah Singapura memprediksi kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan di Riau masih akan menyelimuti negaranya dalam beberapa hari mendatang. Apabila situasinya tidak juga membaik, pemerintah Singapura bahkan sedang mempertimbangkan untuk meliburkan para pekerja negeri itu demi kesehatan mereka.

Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura, Vivian Balakrishnan, saat jumpa wartawan pada Rabu kemarin. Laman Channel News Asia, 20 Juni 2013 melansir pernyataan Balakrishnan sebagai respon pertanyaan media yang ingin memastikan langkah pemerintah Singapura selanjutnya.

Balakrishnan mengatakan Kementerian Tenaga Kerja telah menyiapkan panduan yang harus dipatuhi semua karyawan soal meluasnya kabut asap di negeri singa tersebut. Pihaknya akan kembali memberikan informasi baru terkait masalah itu pada Kamis ini.

Menurut data yang dilansir oleh Channel News Asia, pada Rabu malam pukul 10 waktu setempat, indeks tingkat standar asap (PSI) mencapai angka 321. Ini merupakan angka yang sudah membahayakan.

Namun perlahan-lahan memasuki tengah malam, angka itu turun menjadi 218 dan 195 pada Kamis dini hari waktu setempat. Balakrishnan pun mengakui bahwa ini merupakan bencana kabut asap terparah yang pernah dialami negaranya.

Dia mengimbau warga Singapura tidak terlalu berpatokan kepada data PSI. Namun beberapa fasilitas umum seperti sekolah dan olah raga akan ditutup apabila diperlukan.

Menurut Balakrishnan, karena saat ini para siswa sekolah sedang menikmati masa libur, sehingga pemerintah merasa belum perlu mengeluarkan imbauan itu. Sementara menurut informasi dari badan lingkungan nasional Singapura (NEA) musim kemarau dan hembusan angin yang membawa asap ke negara tersebut, masih akan terjadi selama beberapa hari ke depan.

Untuk itu dia meminta seluruh warga Singapura untuk melakukan penyesuaian situasi saat ini dengan aktivitas harian mereka. Dia mengimbau, bagi warga yang memiliki penyakit pernafasan dan jantung, untuk tidak memaksakan diri mereka beraktivitas di luar ruangan.

Terkait soal penanganan kabut asap, Balakrishnan mengatakan tim NEA yang dipimpin oleh CEOnya, Andrew Tan akan segera menyambangi Jakarta untuk melakukan pertemuan penting terkait masalah kabut asap ini. Pertemuan itu disebut Balakrishnan diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Balakrishnan sudah menyampaikan kepada pemerintah Indonesia untuk secepatnya mengambil langkah penanganan kabut asap. Bahkan mereka ikut menawarkan bantuan dalam penanganan kabut yang disebabkan pembakaran hutan tersebut.

"Kami akan mempublikasikan gambar satelit dengan resolusi tinggi, termasuk titik koordinat titik api. Kemudian NEA akan terus memperbarui informasi itu setiap hari. Kami meminta kepada pemerintah Indoensia untuk mempublikasikan peta konsesi sehingga kami dapat menghubungkan titik api khususnya yang disebabkan oleh perusahaan individu tertentu," ujar Balakrishnan.

Hujan Buatan

Sementara pejabat dari Kementerian Kehutanan, Raffles Panjaitan, mengatakan pemerintah berencana untuk menggunakan sebuah teknologi bernama "cloud-seeding" untuk memadamkan api yang berfokus di lahan gambut di Riau.

Helikopter rencanannya akan dikirim ke langit Sumatera untuk menyuntikkan bahan kimia ke dalam awan yang akan memicu pembentukan kristal es yang berat. Hal ini dapat mempercepat produksi hujan.

Namun sayangnya menurut Pandjaitan, helikopter dari badan penanggulangan bencana baru dapat digunakan paling cepat pada hari Jumat karena harus melakukan persiapan terlebih dahulu.
Sumber: http://dunia.news.viva.co.id/news/read/422200-singapura--ini-kabut-asap-terparah-dalam-sejarah
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: