Takhayul Unik Imigran Pertama Australia

Author : Administrator | Sabtu, 17 Maret 2012 09:54 WIB
Gerhana bulan total terlihat di Australia (REUTERS/ Tim Wimborne)

 

Barak ini pernah menampung 50 ribu narapidana asal Inggris antara tahun 1819--1840-an.

 

VIVAnews - Sejarawan Australia Ian Evans butuh kerja keras selama enam tahun untuk menemukan artefak-artefak kuno terkait tibanya para pendatang pertama Australia. Siapa sangka, ada hal menarik yang berhasil terungkap dari 130 artefak temuannya setelah berkelana ke seluruh penjuru Negeri Kanguru.

Evans berpendapat bahwa sepatu yang disembunyikan di jembatan, seragam tahanan di bawah tangga, mainan yang disembunyikan di loteng, dan bangkai kucing yang disisipkan di celah atap, semuanya disembunyikan untuk tujuan tertentu. Tujuan yang berkaitan dengan takhayul.

"Semua barang yang disembunyikan di tempat yang diyakini menjadi tempat bersemayamnya roh jahat ini berkaitan dengan praktik kepercayaan kuno untuk mengusir penyihir dan setan," kata Evans, seperti diberitakan BBC, Jumat 16 Maret 2012.

Dia mencontohkan sehelai seragam tahanan yang disembunyikan di balik tangga Barak Hyde Park. Barak ini pernah menampung 50 ribu narapidana asal Inggris antara tahun 1819 hingga pertengahan 1840-an.

Pada masa itu, barak masih dikelilingi rawa-rawa serta binatang buas. Itulah yang membuat Evans yakin bahwa seragam tersebut sengaja disembunyikan.

"Anda harus ingat bahwa narapidana ini berada di tempat asing yang jauh dari orang-orang tercinta mereka di Inggris. Mereka gampang merasa ngeri oleh suara-suara yang berasal dari luar penjara sehingga perlu berlindung pada tradisi yang mereka punya," katanya.

Tradisi Inggris

Kebiasaan menyembunyikan barang untuk mengusir roh jahat ini, tambahnya, merupakan pengaruh dari tradisi Inggris abad 17. Pada masa itu perawatan kesehatan masih belum memadai, dan para pendatang itu takut akan kehilangan anak-anak mereka akibat penyakit.

Akibatnya, percaya pada takhayul menjadi pelarian mereka untuk mendapatkan rasa aman. Ditambah lagi, walaupun percaya pada Tuhan, kebanyakan pendatang adalah orang berpendidikan rendah yang mudah percaya takhayul.

Banyaknya barang milik anak-anak yang ditemukan juga menjelaskan kepercayaan bahwa kekuatan dan kepolosan anak-anak adalah senjata terkuat untuk mengalahkan roh jahat.

Salah satu tempat yang menurut Evans menarik secara spiritual adalah sebuah rumah kecil bergaya country di Tasmania milik Alan Cooper. Kala menemukan 20 pasang sepatu di loteng, Cooper yakin bahwa itu bukanlah ulah tupai yang suka iseng menyembunyikan barang.

Tidak hanya itu, di rumah yang sama juga ditemukan mainan dan topi dari abad 19, bahkan bangkai kucing dari balik dinding. "Orang-orang yang dulu tinggal di rumah ini ketakutan. Saya belum pernah melihat ada barang sebanyak ini di satu tempat," kata Evans yang langsung mendatangi lokasi setelah dihubungi Cooper.

Dia pun meyakini masih ada ratusan, bahkan ribuan artefak serupa di bangunan-bangunan tua lainnya di Australia. Dan satu-satunya cara untuk menemukannya adalah dengan renovasi dan konservasi bangunan.

Sumber: www.vivanews.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: