(www.amendment2.com)
|
VIVAnews - Penembakan yang menewaskan puluhan bocah SD di Connecticut beberapa waktu lalu memicu kekhawatiran para orang tua di Amerika Serikat. Berbagai cara dilakukan untuk melindungi buah hati, termasuk membekali mereka dengan perangkat pertahanan diri yang cukup merogoh kocek.
Salah satu alat pertahanan yang laris manis pasca penembakan itu adalah tas sekolah anti peluru. Bentuknya seperti tas anak sekolah kebanyakan, bergambar princess maupun Avengers, namun bahannya dilapisi kevlar yang mampu menahan peluru dari senapan apapun.
Salah satu perusahaan yang menjual tas model ini adalah Amendment II. Presiden perusahaan Derek Williams mengatakan bahwa setelah penembakan, produk mereka laku keras. "Saya tidak bisa mengatakan jumlah pastinya, namun penjualan dalam seminggu sama dengan jumlah penjualan sebulan sebelum insiden. Naik tiga kali lipat," kata Williams.
Tas yang bisa dijadikan tameng saat terjadi penembakan ini dibanderol seharga US$300 atau sekitar Rp2,9 juta per buah. Ada tiga model yang ditawarkan, mulai dari untuk remaja, hingga anak kecil.
Selain tas, perusahaan ini juga menjual rompi kevlar untuk anak-anak. Jika ingin yang lebih murah, orangtua bisa membeli papan anti peluru yang bisa dimasukkan ke dalam tas. Tapi Williams mengatakan, keluar uang lebih banyak lebih baik demi anak anda.
Selain Amendment II, perusahaan lainnya yang menangguk untung dari penjualan perangkat pertahanan ini adalah Bullet Blocker yang membanderol tas anti peluru mereka US$224 atau setara Rp2,1 juta.
"Tas ini bisa menghentikan peluru, termasuk dari pistol 357 Magnum dan 44 Magnum," tulis perusahaan ini dalam situsnya. Selain tas, Bullet Blocker juga menjual panel anti peluru seharga US$174,99, papan anti peluru seharga US$124,99, jaket anti peluru US$1.289 dan kursi anti peluru US$244,99. (eh)