Instalasi Nuklir Iran |
REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Enam negara kuat dunia beserta Iran dalam pertemuan hari kedua mereka di Wina, Rabu (19/2), berupaya untuk memetakan agenda yang luas bagi dicapainya penyelesaian akhir yang ambisius terhadap perselisihan menyangkut program nuklir Teheran.
Amerika Serikat, Rusia, Cina, Inggris, Prancis dan Jerman menginginkan adanya perjanjian jangka panjang tentang cakupan kegiatan nuklir Iran yang diizinkan agar dapat menghilangkan kekhawatiran bahwa kegiatan-kegiatan Teheran itu bisa mengarah pada pengembangan bom atom. Adapun prioritas Teheran adalah sanksi-sanksi ekonomi yang merusak Iran dicabut seluruhnya.
Perundingan kemungkinan akan diperpanjang setidaknya selama beberapa bulan ke depan. Hal itu diperkirakan dapat membantu mengurangi sikap permusuhan antara Iran dengan Barat dan bahaya akan adanya perang baru di Timur Tengah.
Perundingan juga diharapkan dapat mengubah keseimbangan kekuatan kawasan dan membuka peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan Barat.
"Tidak disangka, perundingan berjalan dengan baik. Sejauh ini tidak ada masalah," kata seorang diplomat senior Barat. Ia menepis kabar angin dari pihak Iran bahwa perundingan sudah mulai mendapatkan halangan.