Tianjin Perketat Pengiriman Bahan Berbahaya

Author : Administrator | Rabu, 19 Agustus 2015 13:36 WIB
Dalam foto yang dirilis Kantor Berita Xinhua tampak asap membumbung dari lokasi ledakan yang berasa dari gedung di Distrik Baru Binhai, kota pelabuhan Tianjin, Cina, Kamis (13/8). Api menerangi langit malam saat ledakan dahsyat itu terjadi.
Dalam foto yang dirilis Kantor Berita Xinhua tampak asap membumbung dari lokasi ledakan yang berasa dari gedung di Distrik Baru Binhai, kota pelabuhan Tianjin, Cina, Kamis (13/8). Api menerangi langit malam saat ledakan dahsyat itu terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas pelabuhan Tianjin Cina akan mengetatkan pengawasan terhadap pengiriman bahan berbahaya, Rabu (19/8). Kementerian Transportasi Cina menegaskan hal itu menyusul ledakan hebat dipelabuhan tersibuk ke-10 di dunia tersebut.

Tak hanya itu, pihak pelabuhan, termasuk dari provinsi Zhejiang, Liaoning dan Guangdong juga melakukan hal sama dan meminta perusahaan pengiriman terlibat dalam pengawasan tersebut.

Mereka diminta memeriksa standar keamanan dan melaporkan setiap tindakan di luar prosedur.  Kebijakan ini dianggap dapat meminimalisir terjadinya bencana seperti sebelumnya. 

Pada Rabu (19/8), Toyota Motor Corp mempertimbangkan pengalihan pengiriman ke pelabuhan Dalian dan Shanghai dari Tianjin. Ini lantaran, pelabuhan Tianjin benar-benar hancur karena ledakan pekan lalu.

Perusahaan penelitian IHS Automotive memperkirakan pemulihan Tianjin akan menghabiskan waktu sedikitnya beberapa bulan. Sehingga pengalihan perlu dilakukan.

Perusahaan pembuat mobil lainnya seperti Volkswagen, AG dan BMW juga dikabarkan akan melakukan tindakan yang sama. "Pelabuhan Tianjin sepertinya tidak akan bisa digunakan dalam jangka waktu lama, saya juga tidak tahu berapa lama bisa pulih kembali," kata seorang pejabat pelabuhan Tianjin yang tidak ingin disebut namanya.

Tianjin selama ini menjadi pelabuhan utama untuk pengiriman dan penerimaan mobil impor. Cina mengimpor 1,4 juta mobil pada 2014.  Ledakan di Tianjian menewaskan lebih dari 100 orang. Ledakan menjadi cukup hebat karena di pelabuhan terdapat gudang penyimpanan bahan kimian.

Sumber: internasional.republika.co.id
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: