Puluhan rumah tergenang air akibat badai Sandy
|
New York, - Pasca Topan Sandy, warga New York, Amerika Serikat (AS) mengalami krisis rumah. Tidak tanggung-tanggung, puluhan ribu warga New York kehilangan rumah. Sedangkan korban tewas akibat bencana mematikan ini telah mencapai 109 orang.
Wali Kota New York City Michael Bloomberg memperkirakan sekitar 30 ribu hingga 40 ribu rumah di wilayahnya rusak akibat topan Sandy yang menerjang kawasan Pantai Timur AS pada Senin (29/10) lalu. Dilaporkan sedikitnya 109 nyawa di AS dan Kanada melayang akibat topan ini.
"Saat ini, kondisi mulai beranjak dingin, orang-orang tinggal di rumah yang tak layak dihuni," ujar Gubernur New York Andrew Cuomo dalam konferensi pers, seperti dilansir Channel News Asia, Senin (5/11/2012).
"Ada puluhan ribu warga yang membutuhkan solusi perumahan dengan segera. Ini akan menjadi permasalahan perumahan yang sangat, sangat besar," imbuhnya.
Bloomberg membandingkan situasi New York saat ini dengan situasi New Orleans usai dilandai Badai Katrina pada tahun 2005 lalu. Jika saat itu korban Badai Katrina yang kehilangan rumah memilih meninggalkan New Orleans dan mencari tempat tinggal baru di wilayah lain, kali ini berlaku kondisi yang berbeda.
"Dalam kasus ini, orang-orang memilih tetap tinggal di New York City dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami," ucap Bloomberg.
Saat ini, otoritas setempat masih terus melakukan upaya pemulihan New York pasca diterjang topan Sandy. Setiap harinya, lebih dari 200 ribu porsi makanan gratis disalurkan bagi warga yang membutuhkan di New York.
Warga yang kehilangan tempat tinggal akibat topan mematikan ini, terpaksa tinggal di tempat-tempat pengungsian yang masih terus dibuka hingga saat ini. Bagian termiskin di kota ini, termasuk Rockaway dan Staten Island, merupakan wilayah terparah yang diterjang topan. Blomberg pun menjadi sasaran caci-maki warga ketika dia mengunjungi para korban pada Sabtu (3/11) lalu.
Sekitar 730 ribu warga New York saat ini masih hidup tanpa listrik. Sedangkan di wilayah tetangganya, New Jersey, dilaporkan sedikitnya 1 juta warga hidup tanpa listrik. Sedangkan Departemen Energi AS menyatakan, sekitar 2,5 juta warga AS secara keseluruhan dari 7 negara bagian terpaksa hidup tanpa listrik hingga pekan depan.