Tornado Tewaskan 24 Orang, Ratakan Perumahan di Moore

Author : Administrator | Rabu, 22 Mei 2013 09:19 WIB

REUTERS/Rick Wilking/bb

 

Metrotvnews.com, Oklahoma: Para penyelamat pergi ke satu gedung ke gedung lain mencari korban dan ribuan orang yang tanpa tempat tinggal pada Selasa, sehari setelah tornado mematikan melanda satu wilayah pinggiran kota Oklahoma, menyapu seluruh blok rumah dan menewaskan sedikitnya 24 orang.

Sembilan anak di antara mereka yang meninggal, termasuk tujuh orang yang meninggal di Sekolah Dasar Plaza Towers, yang terkena langsung tornado mematikan dalam dua tahun terakhir di Amerika Serikat.

Para penyelamat mengeluarkan lebih 100 orang yang selamat dari puing-puing rumah, sekolah dan satu rumah sakit, dan sekitar 237 orang menderita luka-luka. Anjing-anjing pelacak digunakan untuk mencari orang-orang yang selamat dalam musibah itu pada Selasa.

Tornado melanda Moore di pinggiran kota Oklahoma pada Senin (20/5) siang waktu setempat. Para korban terperangkap di bawah puing-puing dan badai itu menerbangkan kendaraan-kendaraan seolah-olah mainan. Dari satu blok ke blok perumahan
lain, tak ada lagi yang tertinggal kecuali reruntuhan.

Gubernur Oklahoma Mary Fallin mengatakan jumlah korban mungkin bertambah. "Mungkin ada jasad-jasad dibawa pulang dan dikebumikan sendiri oleh warga," kata Fallin.

Pasukan Penjaga Nasional, para petugas pemadam kebakaran dan penyelamat dari negara-negara bagian lain dikerahkan dan mereka bekerja sepanjang malam dengan bantuan cahaya lampu berusaha mencari orang-orang yang selamat di kota yang berpenduduk 55 ribu orang itu.

SD Plaza Towers merupakan satu di antara lima sekolah yang berada di lintasan Tornado. "Tornado seperti mengangkat dinding-dinding dan anak-anak berlarian," kata Sersan Jeremy Lewis, seorang petugas kepolisian Negara Bagian Oklahoma. "Tornado menarik mereka dari bawah blok-blok tanpa goresan luka."

Kantor pemeriksa kesehatan Oklahoma mengatakan 24 jasad telah ditemukan dari reruntuhan, turun dari angka 51 yang mereka laporkan sebelumnya. Hal itu terjadi karena kemungkinan terjadi penghitungan ganda, kata Amy Elliot, kepala bagian administrasi kantor itu. "Banyak terjadi kekacauan," katanya.

Halilintar dan petir memperlambat usaha pencarian pada Selasa dan membuat kondisi parah bagi keluarga-keluarga yang tak memiliki apa-apa lagi kecuali pakaian di tas-tas mereka. (Ant)


Editor: Irvan Sihombing

 

 

sumber : metrotvnews

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: