VIA COCONUTS| Salah satu desain tatto yang menggambarkan wajah Raja Bhumibol dan sang istri.
BANGKOK, KOMPAS.com - Raja Thailand Bhumibol Adulyadej meninggal dunia pada usia 88 tahun, Kamis lalu.
Pemerintah Thailand pun telah mengumumkan masa berkabung hingga satu tahun ke depan.
Bagi warga Thailand ada beragam cara yang digunakan untuk mengekspresikan kedukaan atas wafatnya Raja yang telah berkuasa selama 70 tahun itu.
Salah satunya adalah dengan merajah tubuh, baik dengan gambar Bhumibol, maupun simbol-simbol tertenu yang terkait dengan itu.
Sejumlah orang di Bangkok, merelakan kulit tubuhnya digambari dengan wajah Raja Bhumibol berdesain hitam putih.
Para konsumen pembuat tatto tak hanya mereka yang sudah memiliki tatto sebelumnya, tapi ada pula yang baru pertama kali merajah tubuh.
Salah satunya sebuah desain tatto bergambar Raja Bhumibol dan istri dengan gaya hitam putih, dan hiasan membentuk angka sembilan pun dibuat dengan apik.
VIA COCONUTS
Ornamen membentuk angka sembilan tersebut melambangkan Raja Rama IX, gelar Bhumibol.
Sementara ada pula desain peta wilayah Thailand dengan wajah Raja Bhumibol di dalamnya.
“Biarkan kami menjadi pelayan mu di dalam kehidupan kami di masa depan," demikian bunyi salah satu tulisan pada desain tatto lainya.
Kalimat itu pun mengandung arti lain, bahwa tak peduli berapa kali manusia bereinkarnasi, mereka akan terus menjadi pelayan Raja.
Seluruh desain tatto tersebut dihasilkan oleh seniman Kaittipop Magrum, yang juga dikenal dengan nama Mr. Vans. Dia adalah seniman tatto yang berkarya di studio tatto Contrast Home.
VIA COCONUTS
Manajer di studio tatto ini Sujittra “Tukta” Likachai mengaku, hampir seluruh konsumen yang memasang tatto Bhumibol tak banyak bicara saat meminta dirajah.
"Sebab, ketika mereka mulai bisa, mereka pun biasanya langsung menangis," kata dia, seperti dikutip dari laman Coconuts.
Studio tatto di Jalan Pracha Chuen, Bangkok, hingga saat ini telah membuat tujuh tatto bermotif tribal yang melambangkan kedukaan itu.
Jumlah itu akan segera bertambah menyusul panjangnya antrean panjang pelanggan hingga pekan depan.
Editor | : Glori K. Wadrianto |