Presiden Perancis Nicolas Sarkozy (kanan) mendampingi Kanselir Jerman Angela Merkel usai konferensi pers bersama di Istana Elysee, Paris, Perancis, Senin (5/12). Perancis dan Jerman menyepakati serangkaian reformasi untuk mengatasi krisis hutang zona euro yang akan disampaikan ke Presiden Uni Eropa Rabu besok. (FOTO ANTARA/REUTERS/John Schults/) |
Brussel (ANTARA News/Xinhua) - Para menteri luar negeri Uni Eropa (UE) pada hari Senin bertemu untuk mencabut sanksi tambahan yang berfokus pada bank sentral dan ekspor minyak Iran, kata Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Catherine Ashton sebelum pertemuan di Brussel.
Tapi Ashton mengulangi bahwa sanksi tersebut adalah bagian dari "jalur pendekatan kembar" UE terhadap Iran.
Dia mengatakan "tekanan sanksi dirancang untuk mencoba dan memastikan bahwa Iran memperhatikan permintaan kami untuk datang ke meja perundingan dan bertemu."
"Anda akan tahu dari semua yang saya telah katakan selama minggu-minggu terakhir ini akan pentingnya kita mendekati mereka, baik mereka kembali dan mendiskusikan tentang masalah yang kita tinggalkan di meja perundingan di Istanbul setahun lalu maupun mereka mengajukan proposal sendiri," kata Ashton kepada para wartawan sebelum masuk ke ruang rapat.
"Iran mempunyai kesempatan untuk maju tidak hanya sekedar berbicara tapi mereka memiliki beberapa isu konkrit untuk dibicarakan," kata dia.
Ashton mengatakan pertemuan adalah kesempatan dan dia berharap bahwa mereka akan memanfaatkannya.
Hingga kini, sebanyak 400 aset Iran di UE telah dibekukan dan sedikitnya 113 orang mendapat larangan visa dan pembekuan aset beku.