Polisi membantu para calon penumpang di bandara internasional Fort Lauderdale, Florida, Jumat (7/1/2017) yang panik dan berlindung saat penembakan terjadi.
FORT LAUDERDALE, KOMPAS.com -Lelaki bersenjata yang membunuh lima orang di bandara Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat terlihat berjalan dengan tenang sebelum melakukan aksinya.
Sosok lelaki itu berada di kawasan klaim bagasi di bandara internasional tersebut.
Tak lama kemudian, dia mengambil pistol dari tas pinggangnya dan mulai menembaki orang-orang di sekitarnya.
Dalam video itu terlihat warga yang berada di lokasi tenggelam dalam kepanikan. Mereka melarikan diri dan sebagian lainnya tiarap di lantai.
Seiiring dengan itu, pelaku terus menambakkan senjata api dalam genggamannya. Demikian deskripsi kejadian yang dilansir kantor berita Reuters, Senin (9/1/2017).
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah AS mengatakan, dakwaan yang dijeratkan kepada pelaku yang ternyata adalah veteran perang Irak itu bisa berujung hukuman mati.
Esteban Santiago (26) didakwa membunuh lima orang, melukai enam lainnya dan mengakibatkan ribuan orang panik mencari selamat saat dia beraksi pada Jumat (7/1/2017).
Tak hanya menewaskan beberapa orang aksi Santiago itu juga mengakibatkan bandara yang merupakan gerbang menuju Karibia dan Amerika Selatan harus ditutup.
Rekaman video selama 20 detik yang dipublikasikan Sabtu lalu di laman TMZ, merupakan bagian dari rekaman video keamanan.
Di dalamnya terlihat tersangka membawa tas dan pakaian di lengan kirinya. Dia berjalan di dekat jalur bagasi penumpang.
Tanpa memberikan peringatan, dia menembakkan senjata 9mm semi-otomatis menggunakan tangan kanan, menyasar sejumlah target yang tak tertanggap kamera.
Sejumlah warga yang ada di sekitar pelaku terlihat bereaksi ketakutan dan berlindung demi menghindar dari peluru.
Pihak TMZ tak mengungkapkan bagaimana mereka bisa mendapatkan rekaman video itu.
TMZ hanya menyebut, mereka memilih untuk menayangkan hanya bagian awal penembakan dalam aksi teror tersebut.
Esteban Santiago tercatat pernah bertugas militer di Irak pada 2010 dan diberhentikan dengan hormat dari Dinas Militer Amerika Serikat setahun silam.
Esteban Santiago dilaporkan melepaskan tembakan setelah ia mengambil kopernya di bagasi di Terminal II Bandara Florida.
Menurut keterangan saksi, sebelumnya pelaku sempat mengisi peluru di kamar mandi. Aksi penembakan ini juga melukai delapan orang lainnya.
Esteban Santiago langsung ditahan petugas bandara setelah aksi brutalnya tersebut.
Editor | : Glori K. Wadrianto |