 |
| Warga Skotlandia yang mendukung dan menolak kemerdekaan berdiri berdampingan dalam sebuah kampanye politik di Glasgow, Jumat (12/9/2014). |
LONDON, KOMPAS.com - Ribuan warga Inggris melakukan demonstrasi menolak kemerdekaan untuk Skotlandia, Senin (15/9/2014). Dalam aksinya, mereka mendesak para pemilih untuk tidak menyetujui kemerdekaan Skotlandia dan tetap di dalam perserikatan dengan Inggris Raya dalam referendum yang akan dilaksanakan dalam waktu tiga hari.
"Saya sendiri khawatir bahwa Skotlandia akan terpisah dari Inggris. Ini akan menjadi parodi yang mengerikan," tutur seorang demonstran, Shona Milne (56).
Milne menghadiri aksi tersebut dengan mengenakan kaos yang bertuliskan "Bangga Menjadi Warga Skotlandia dan Inggris" serta membawa poster yang bertuliskan dukungannya agar Skotlandia tidak memilih merdeka.
Milne merasakan bahwa saat ini warga Skotlandia merasa bingung dan banyak yang masih ingin bergabung dengan Inggris. Sebanyak lebih dari dua ribu demonstran yang berkumpul di pusat kota Trafalgar Square serentak melambaikan bendera Union Jack dan mengangkat plakat yang bertuliskan "Mari Kita Tetap Bersama" dan "Skotlandia Kami Mencintaimu, Jangan Pergi".
Koordinator aksi pun juga memutarkan lagu pop berjudul "We are The Family" dan "Let's Stay Together" yang melantun menemani aksi warga Inggris tersebut.
Ketua Umum Partai Nasional Skotlandia sekaligus Perdana Menteri Skotlandia Alex Salmond berpendapat bahwa suatu negara akan lebih baik bila diperintah oleh pemimpin nasional dan memiliki sumber daya untuk mencapai kesejahteraan.
"Skotlandia meningkat perekonomiannya ketika bersama dalam perserikatan," kata Alex.
