Metrotvnews.com, Beijing: Kurs tengah nilai tukar mata uang Tiongkok renminbi atau yuan, mengalami penguatan sebanyak delapan basis poin menjadi 6,8588 terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada Kamis, menurut Sistem Perdagangan Valuta Asing Tiongkok.
Mengutip Antara, Kamis 26 Januari, di pasar spot valuta asing Tiongkok, yuan diperbolehkan untuk naik atau turun sebesar dua persen dari tingkat paritas tengahnya setiap hari perdagangan. Kurs tengah yuan terhadap USD didasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antar bank setiap hari kerja.
Sementara itu, kurs USD melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena investor khawatir Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump fokus terlalu banyak terhadap proteksionisme.
Trump menandatangani perintah eksekutif pada Rabu untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko, meningkatkan kekuatan patroli perbatasan dan mengekang imigran ilegal memasuki negara itu. Para analis mengatakan investor kecewa karena sejauh ini mereka tidak mendengar rincian tentang rencana stimulus ekonomi Trump.
Sedangkan poundsterling Inggris naik di tengah harapan untuk kesepakatan perdagangan antara Inggris dan Amerika Serikat, yang Perdana Menteri Inggris Theresa May katakan pada Rabu, akan menempatkan kepentingan Inggris dan nilai-nilai Inggris sebagai yang utama.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,17 persen menjadi 100,180 pada akhir perdagangan Rabu. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0729 dolar dari 1,0728 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2623 dolar dari 1,2504 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7551 dolar dari 0,7577 dolar.
Dolar AS dibeli 113,80 yen Jepang, lebih rendah dari 113,87 yen dari sesi sebelumnya. Dolar jatuh ke 1,0011 franc Swiss dari 1,0014 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3085 dolar Kanada dari 1,3157 dolar Kanada.