KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMOWarga Negara Indonesia yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/5/2016).Sepuluh Anak Buah Kapal WNI disandera kelompok bersenjata sejak 26 Maret 2016 lalu. |
JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat yang membawa 10 warga negara Indonesia mendarat di landasan udara TNI di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/5/2016) pukul 23.24 WIB.
Mereka dibawa dari Filipina dengan pesawat berlogo Victory News. Sebelumnya, mereka dibebaskan oleh kelompok Abu Sayyaf.
Pantauan Kompas.com, satu per satu rombongan turun dari pesawat dan langsung disalami oleh para pejabat Indonesia yang menjemput.
Mereka kemudian menaiki mobil untuk selanjutnya dibawa ke RSPAD Jakarta.
Sejak 26 Maret 2016, sepuluh awak kapal pandu Brahma 12 beserta muatan batubara milik perusahaan tambang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, disandera kelompok teroris Filipina Abu Sayyaf.
Para awak kapal dan seluruh muatan batubara dibawa penyandera ke tempat persembunyian mereka di salah satu pulau di sekitar Kepulauan Sulu.
Kepala kepolisian Jolo Filipina, Junpikar Sitin sebelumnya mengatakan, mereka dibebaskan pada Minggu tengah hari. (baca:Polisi Filipina: 10 WNI yang Disandera Abu Sayyaf Dibebaskan)
Beberapa orang tak dikenal mengantar ke-10 orang kru kapal tunda itu ke kediaman Gubernur Abdusakur Tan Jnr di Pulau Jolo di tengah hujan lebat.
Cayat mengatakan, setelah diantar ke depan kediaman Gubernur Sulu, mereka lalu dibawa masuk dan disuguhi makanan. (baca:Jokowi: Puji Syukur, Akhirnya 10 ABK WNI Dibebaskan)
Sejauh ini belum diketahui alasan pembebasan para sandera itu. Namun, seorang sumber mengatakan, uang tebusan sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp 14 miliar sudah dibayarkan kepada pihak Abu Sayyaf.
Berikut nama-nama 10 WNI tersebut:
1. Peter Tonsen Barahama asal Kelurahan Bukit Tempayan, Kecamatan Batu Aji, Batam
2. Julian Philip, warga Kelurahan Sasaran, Kecamatan Tondang Utara, Kabupaten Minahasa
3. Alvian Elvis Peti dari Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara
4. Mahmud, warga Kelurahan Telaga Biru, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
5. Surian Syah asal Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara
6. Surianto, warga Gilireng, Wajo, Sulawesi Selatan
7. Wawan Saputra, warga Kelurahan Puncak Indah, Kecamatan Malili, Kota Palopo
8. Bayu Oktavianto, warga Kelurahan Miliran Mendak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
9. Rinaldi, warga Makassar, Sulawesi Selatan
10. Wendi Raknadian asal Kelurahan Pasar Ambacang, Padang, Sumatera Barat