31 Prajurit Diperiksa Intensif Terkait Penyerangan Mapolres OKU

Author : Administrator | Rabu, 13 Maret 2013 15:25 WIB
Penyerangan Mapolres OKU

Sumatera Selatan - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan, ada 31 prajurit TNI AD yang diperiksa intensif oleh tim investigasi gabungan TNI dan Polri. Pemeriksaan ini terkait penyerangan markas Polres Baturaja, Okan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kamis 7 Maret lalu.

"Baru penyelidikan intensif awal. Apakah semuanya bersalah atau tidak. Nanti akan kami umumkan. Bisa saja semuanya tidak bersalah kan," kata Panglima TNI di kampus Universitas Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, Rabu 13 Maret 2013.

Ke-31 prajurit itu, kata dia, berasal dari kesatuan Yon Armed Tarik Martapura. "Untuk penyelidikan Puspom, nanti akan dipilah mana yang masuk kategori pelanggaran disiplin, mana yang pidana," terangnya.

Sebelumnya, Mabes Polri merilis, ada 90 lebih oknum TNI menyerang mapolres tersebut. "Polri menyesalkan dan prihatin dengan kejadian Kamis pagi itu," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jendral Suhardi Aliyus, dalam jumpa pers di Mabes Polri.

Menurut dia, tindakan penyerangan itu tanpa sepengetahuan kesatuan. Dan terkait kejadian ini, Mabes Polri telah berkoordinasi dengan TNI untuk mengirim tim investigasi yang  bertujuan untuk melakukan penegakan hukum

bagi pelaku perusakan. "Kami sama-sama menahan diri, saat ini situasi di sana dalam keadaan kondusif," katanya.

Selain Polres OKU, perusakan juga dilakukan terhadap dua pos polisi, satu pos sub sektor dan beberapa kendaraan. Dalam kejadian ini 4 anggota polisi dari Polres OKU mengalami luka-luka.

"Dua anggota mengalami luka parah dan sudah diterbangkan untuk dirawat. Anggota TNI sudah ditarik oleh pimpinannya karena mereka bergerak tanpa izin," katanya.

Menurut Suhardi, pembakaran Markas Polres Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu itu dipicu aksi penembakan yang dilakukan anggota polisi terhadap anggota TNI Batalyon Armed 15 OKU pada Minggu, 27 Januari 2013 lalu.

Korban penembakan adalah Pratu Heru Oktavianus. Ia tewas setelah ditembak anggota Polres OKU, Brigadir Bintara Wijaya, saat terlibat perkelahian di Desa Sukajadi, OKU. Saat itu, Pratu Heru melanggar lalulintas dan menghiraukan peringatan petugas dan melarikan diri.

Selain mengalami luka tembak di punggung kanan, Pratu Heru mengalami juga luka tusuk di sebelah kiri. Korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Santo Antonius, Baturaja, untuk mendapat perawatan. Tapi nyawanya tidak tertolong.

Sumber: http://nasional.news.viva.co.id
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: