38% Pelaku Kekerasan Anak Merupakan Orang Terdekat

Author : Administrator | Selasa, 05 April 2016 14:50 WIB
ilustrasi (foto: Okezone)
ilustrasi (foto: Okezone)

 

CIREBON - Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Netty Heryawan, mengatakan, para orang tua harus waspada terhadap orang-orang sekitar, termasuk saudara maupun tetangga yang berpotensi melakukan kekerasan fisik terhadap anak.

Sebab, 38 persen pelaku kekerasan terhadap anak adalah orang terdekat si anak, di antaranya bahkan orang tua sendiri. Saat ini, menurut Netty, yang harus diwaspadai bukan hanya orang-orang yang dianggap tidak kenal dekat dengan anak saja.

“Anak sering dianggap obyek, komoditi, atau properti yang bisa dipindahtangankan atau diperjualbelikan. Anak akhirnya menjadi korban kekerasan fisik, terutama seksual yang banyak dilakukan oleh orang terdekat,” kata Netty saat launching Pendopo Ramah Anak di Pendopo Bupati Cirebon, seperti diberitakan Kabar-Cirebon, Selasa (5/4/2016).

Menurutnya, angka 38 persen bukanlah angka sedikit. Angka ini sangat tinggi, mengingat seharusnya berada di dekat orang terdekatlah seorang anak bisa mendapatkan perlindungan.

“Kalau orang terdekat saja tidak bisa memberikan perlindungan, lalu ke mana anak itu harus mendapatkan perlindungan?” tuturnya.

Untuk itu, pemerintahan setempat harus melakukan koordinasi dengan unsur masyarakat, termasuk di antaranya TNI Polri untuk bergerak dan peduli terhadap kekerasan anak.

“Tidak mungkin melakukan perlindungan anak tanpa ada keterlibatan masyarakat,” ujarnya.

Netty juga mengkritisi anak yang terjebak dalam gaya hidup hedonis berupa life style yang tinggi yang didapatkan dari informasi yang instan dan doktrin-doktrin lain yang terjadi tanpa kontrol orang tua.

“Jangan sampai terjadi pengalihan pengasuhan dari orang tua ke “kotak ajaib” yakni televisi. Anak adalah masa depan dan aset. Kualitas anak-anak hari ini akan menentukan seperti apa masa depan mereka,” ujarnya.

Netty meminta Kabupaten Cirebon menjadi pelopor pelrindungan anak terpadu berbasis masyarakat. “Maka diperlukan dibangun ruangan yang layak anak untuk mendukung tumbuh kembang yang tepat. Saya harap launching Pendopo Ramah Anak ini bisa memotivasi wilayah lain untuk mendirikan tempat yang sama untuk kepentingan anak-anak,” ujar Netty.

Sementara itu, Bupati H Sunjaya Purwadisastra mengatakan, sudah sejak lama memang Pendopo direncanakan untuk dijadikan tujuan bermain anak-anak.

“Sudah diagendakan karena banyaknya permintaan beberapa PAUD yang ingin anak-anak didiknya bisa bermain di sini, kan di Pendopo juga ada perpustakaan khusus anak-anak yang nyaman, sehingga mereka bisa betah di sini,” katanya.

Sumber: http://news.okezone.com/nasional
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: