Yogyakarta - Puluhan aktivis tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi Yogyakarta menggelar aksi diam saat Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla hadir di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (7/3/2015).
Mereka melakukan aksi diam menjelang kedatangan JK yang akan meresmikan Gedung Pasca Sarjana UMY pada pukul 08.30 WIB. Aksi berlangsung di depan pintu gerbang kampus UMY di Ringroad barat, Tamantirto, Kasihan Bantul. Aksi dilakukan di depan pintu masuk kampus.
Aksi diam para aktivis antikorupsi itu dillakukan dengan memplester mulut dengan lakban hitam. Sebuah spanduk dengan dasar warna hitam bertuliskan "Rezim Jokowi-JK gagal berantas korupsi" dibentangkan di depan barisan.
Aksi tersebut sempat membuat sibuk aparat kepolisian. Agar tidak bisa mendekat saat rombongan Wapres masuk kampus, polisi membuat pagar betis. Dibelakang barisan polisi juga di parkir tiga truk polisi.
Namun karena blokade yang ketat, massa juga tidak kalah akal. Spanduk yang dipasang kemudian diberi tiga batang bambu dan dinaikkan tinggi-tinggi.
Koordinator aksi, J. Ahmad kepada wartawan disela-sela aksi mengatakan pemerintahan Jokowi-JK gagal memberantas korupsi. Hal tersebut juga mengancam demokrasi.
Dia menuntut presiden agar menghentikan segala bentuk kriminalisasi terhadap pimpinan, pegawai dan pendukung KPK. Dia juga meminta agar Kabareskrim Komjen Budi Waseso dicopot serta dua plt KPK Taufiqurrahman Ruki dan Indriyanto Seno Aji juga diccopot. Sebab dua orang itu harus bertanggungjawab atas terjadinya pelemahan KPK dari dalam.
"Hentikan segala bentuk kriminalisasi. Tolak pelimpahan kasus BG ke kejaksaan agung.
Saat rombongan wapres masuk kampus, massa tetap melakukan aksi, meski jalan sudah diblokir aparat