Nur Khafifah - detikNews
"Saya minta jaga dan pelihara kebersamaan TNI-Polri. Hanya kita institusi merah putih yang masih betul-betul menjaga pilar integritas NKRI," kata Iriawan di Makodam Jaya, Jl Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (26/10/2016).
Dia mengakui selama masa Pilkada tingkat kerawanan di kalangan masyarakat meningkat. Banyak isu-isu SARA bermunculan dan aksi-aksi provokatif lainnya. Bahkan di media sosial, isu-isu yang membenturkan TNI dan Polri sudah bermunculan.
"Yang jadi perhatian sekarang adalah bagaimana menghadapi dan mempertahankan situasi kondusif saat ini," katanya.
Iriawan juga menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu yang menekankan pentingnya menjaga keamanan hingga pilar terbawah. Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas harus dioptimalkan, karena dari merekalah informasi bermula.
"Tidak ada peristiwa yang tidak bermula dari bawah. Merekalah ujung tombak pilar penjaga NKRI," ujarnya.
Untuk optimalisasi keamanan, dia juga memerintahkan agar jajaran Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya hingga tingkat Koramil dan Polsek-Polsek untuk bertukar informasi. Intel-intel dari pihak TNI dan Polri diminta untuk saling membagi data yang dimiliki.
Foto: nur khafifah/detikcom
TNI dan Polri akan bertukar informasi mengamankan Pilkada DKI Jakarta. |
"Adakan tukar menukar info. Tidak ada lagi yang ditutup-tutupi. Pasie intel dan Dirintel saling koordinasi. Bila perlu sampai Bhabinsa dan Bhabinkamtias patroli bersama," ujarnya.
Sementara itu Pangdam Jaya Mayjen Teddy Laksmana juga menegaskan pihaknya siap bersinergi dengan Polri untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan ibukota khususnya selama Pilkada DKI.