SIDOARJO (BM) – Mengkritik kinerja pemerintah tak harus dilakukan dengan aksi turun ke jalan. Mahasiswa-mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang berhasil menciptakan aplikasi yang dinamakan ‘Damage Road’ atau aplikasi deteksi jalan rusak.
Bahkan kreasi mereka sukses memenangkan Lomba City App yang digelar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Kamis (8/10).
Pendamping tim, Hardianto Wibowo mengungkapkan, aplikasi ‘Damage Road’ merupakan terobosan baru yang belum ada di Indonesia. Aplikasi tersebut bisa menjadi sarana kritik buat pemerintah mulai dari hal terkecil.
“Aplikasi ini terhubung saat kita melewati jalan rusak. Maka secara otomatis ketika aplikasi tersebut diaktifkan, akan terdeteksi sendiri,” ujar Hardianto.
Selain di HP, aplikasi tersebut juga bisa ditaruh di mobil. Satu tim terdiri empat mahasiswa dengan satu pendamping, yaitu Angga Santoso, Ketua Tim, Andri Febrianto, Nasyiatul Ula, dan Halimatus Zahro. Mereka dari Fakultas Teknik Jurusan Informatika di Unmuh Malang.
Menurut Ketua Tim, Angga Santoso, aplikasi ‘Damage Road’ nantinya tak hanya untuk Sidoarjo saja, melainkan bisa diterapkan di berbagai daerah di Indonesia.
“Inilah cara protes kita sama pemerintah. Memang terlihat sepele, tapi dampaknya luar biasa. Kalau kecelakaan kan bisa telepon polisi, kebakaran tinggal telepon PMK, tapi kalau jalan rusak, kita bingung mau lapor kemana,” jelasnya. (adi/azt)