(VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
|
VIVAnews - Jalan keluar untuk menanta kawasan pinggir sungai, yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, sudah masuk ke dalam program pembangunan pada RAPBD 2013. Saat ini, program rumah susun deret tinggal menunggu persetujuan DPRD DKI Jakarta.
Tapi, dari sejumlah permasalahan yang ada, menurut pengamat tata kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, tantangan terberat yang akan dihadapi adalah rasa cemas warga saat program ini memang benar-benar akan dijalankan.
"Warga tentu takut merasa kehilangan tempat tinggal mereka. Apalagi warga yang jelas-jelas tinggal di kawasan ilegal. Tempat itu adalah pertaruhan hidup mereka," kata Yayat kepada VIVAnews.
Selain rasa cemas warga, Pemprov DKI harus segera menata warga yang ada di bantaran sungai yang atau wilayah yang akan dibangun rumah susun deret. Menurut Yayat, bukan segera membangun rumah, tapi melakukan pendampingan terhadap warga.
Bisa saja bila pembangunan ini sudah berjalan, akan banyak orang yang datang ke Jakarta dengan harapan dapat menempati kawasan itu.
"Jadi harus jelas dulu siapa yang mau dirumahkan. Satu syarat utama harusnya warga DKI yang memiliki tanah," katanya. (ren)