(ANTARA/Gatot Priadi)
|
VIVAnews – Sejumlah sekolah di Jambi, 10 Sekolah Dasar dan 2 Sekolah Menengah Pertama, diliburkan karena banjir menggenangi beberapa wilayah di kota itu. Banjir dinilai berpotensi membahayakan para murid.
Air banjir memang ikut menggenangi sekolah-sekolah tersebut sehingga bisa menenggelamkan pelajar apabila mereka terjatuh ke air. Potensi bahaya bertambah apabila para murid tersebut tercebur atau terjatuh ke dalam air tanpa diketahui siapapun.
“Murid SD yang diliburkan dari kelas 1 sampai 5, sedangkan untuk SMP hanya kelas 1 dan 2,” kata Rifai, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Kamis 21 Februari 2013. Selain karena banjir membahayakan murid, menurut Rifai, akses jalan menuju sekolah juga sulit.
Atas pertimbangan itulah Dinas Pendidikan Kota Jambi berkoordinasi dengan Wali Kota Jambi untuk meliburkan siswa SD dan SMP di beberapa sekolah. “Libur sudah dimulai dari hari Senin, 18 Februari 2013, dan berakhir sampai banjir benar-benar sudah surut,” ujarnya.
Kedua belas sekolah yang diliburkan itu tersebar di 6 kecamatan di Jambi yang terkena banjir. Meski meliburkan hampir seluruh kelas di 12 sekolah itu, Dinas Kesehatan Jambi memilih tidak meliburkan siswa kelas 6 SD dan 3 SMP karena mereka akan menghadapi ujian akhir. Para murid di kelas tertinggi itu terpaksa tetap belajar di tengah banjir.
Secara terpisah, Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi, M. Dalmanto, mengatakan sedikitnya 1.217 kepala keluarga di kota Jambi mengungsi akibat banjir yang melanda daerah mereka sepekan terakhir ini.
Banjir Jambi terjadi akibat meluapnya Sungai Batanghari ditambah limpahan air dari daerah hulu sungai itu. Banjir merendam 6 kecamatan dan 26 kelurahan di kota Jambi. Ketinggian air Sungai Batanghari hingga kemarin mencapai 14,30 centimeter atau siaga III. (adi)