Dahlan Iskan Umumkan Besok Calon Dirut PLN

Author : Administrator | Senin, 24 Oktober 2011 10:24 WIB

Calon direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan diumumkan besok, Selasa 25 Oktober 2011 Calon dirut pengganti Dahlan Iskan yang kini diangkat menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara akan dipilih dari sembilan direksi PLN saat ini.

"Dari sembilan orang calon nantinya, akan dipilih satu di antara mereka," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat lalu.

Alasan Dahlan memilih direktur utama PLN dari internal perusahaan karena dirinya percaya kepada bekas anak buahnya yang memiliki kompetensi.

"PLN itu seperti bus, yang menampung sekian banyak penumpang (karyawan). Jadi, memang harus dari dalam agar tidak ada guncangan yang mengakibatkan penumpangnya muntah. Saya melihat, selama ini teman-teman di PLN relatif kompeten dan saya percaya sekali," ujar Dahlan.

Dahlan pun sudah menyampaikan rencana pemilihan direktur utama PLN itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa sewaktu di Bali. "Kemarin sewaktu di Bali, saya berbicara kepada Presiden dan Menko, saya mendapatkan kesimpulan memang harus dari dalam," ujarnya.

Lalu, siapa saja sembilan kandidat direktur utama PLN itu? Berikut profil singkatnya:

1. I.G.A. Ngurah Adnyana, Direktur Operasi Jawa-Bali

Ngurah Adnyana menjabat sebagai direktur operasi Jawa Bali sejak Desember 2009. Sebelumnya, dia pernah menjadi deputi direktur Distribusi PLN pada April 2007.

Sepanjang perjalanan kariernya, berbagai posisi pernah didudukinya, di antaranya general manager PLN Distribusi Bali (2000-2007), wakil manajer Operasi PLN distribusi Jawa Timur (1998-2000), wakil manajer Operasi PLN Kalimantan Selatan (1994-1998), dan wakil manajer Operasi PLN Maluku (1990-1994).

Gelar sarjana di bidang Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung diperolehnya pada 1981. Selanjutnya, dia menyelesaikan pendidikan S2 di Institut Teknologi Surabaya, Indonesia pada 2001.

2. Moch Harry Jaya Pahlawan, Direktur Operasi Indonesia Barat

Moch Harry Jaya Pahlawan

Harry Jaya Pahlawan ditunjuk sebagai direktur Operasi Indonesia Barat sejak Desember 2009. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai vice president Hubungan Internasional pada April 2008, juga sebagai sekretaris perusahaan (2005-2008), staf ahli Perencanaan Perusahaan (2005-2006), general manager PLN Area Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (2002-2005), dan asisten sekretaris perusahaan (2001-2002).

Lulusan Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Indonesia pada 1984 itu juga pernah menjabat manajer Pengawasan Manajemen pada anak perusahaan PLN, PT PJB (1999-2001), dan Kepala Divisi Umum dan Hubungan Investor PT Pembangkitan Jawa Bali (1997-1999).

Harry melengkapi gelar Diploma Pengembangan Ekonomi pada 1991. Gelar S2 di bidang Ilmu Ekonomi Energi lalu diraihnya dari University of Surrey, Inggris pada 1992.

3. Vickner Sinaga, Direktur Operasi Indonesia Timur

Vickner Sinaga

Vickner Sinaga ditugaskan sebagai direktur Operasi Indonesia Timur sejak Desember 2009. Jabatan sebelumnya adalah vice president IPP Jasa Konstruksi di Kantor Pusat PLN (2009), kepala Tim Solusi Kelistrikan untuk Sumatera Utara (2008), general manager PLN Pikitring Kalimantan (2006), dan kepala PT PLN (Persero) Pikitring Kalimantan (2004).

Jabatan kepala staf Operasi PLN Pikitring Kalimantan (2001) dan kepala Proyek Transmisi 500 KV PLN Pikitring Jawa Barat dan Jakarta (1998) juga pernah diembannya. Pria bergelar S1 bidang kelistrikan dari Universitas Sumatera Utara, Medan pada 1981 itu juga menamatkan Magister Manajemen Bisnis dari Universitas Prasetya Mulya pada 2001.

4. Nasri Sebayang, Direktur Perencanaan dan Teknologi

Nasri Sebayang

Nasri Sebayang diangkat sebagai direktur Perencanaan dan Teknologi PLN sejak Desember 2009. Dia pernah menjabat sebagai kepala Satuan Energi Primer pada April 2008.

Sebelumnya, Nasri sempat menempati posisi sebagai deputi Direktur Independent Power Producers (2006-2008), kepala Satuan Manajemen Risiko (2006), general manager PLN Pembangkitan Muara Tawar (2005-2006), manajer SDM PLN Pembangkitan Muara Tawar (2003-2005), dan kepala Divisi Operasi PLN Proyek Pembangkitan dan Jaringan (Pikitring) Sumatera Utara (2000-2003).

Peraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Sumatera Utara pada 1979 itu juga pernah mengepalai beberapa proyek pengembangan hydro dari 1993 hingga 2000. Dia kemudian melengkapi gelar Master Bisnis Administrasi dari Erasmus University and Center for Global Leadership pada 2007.

5. Nur Pamudji, Direktur Energi Primer

Nur Pamudji

Posisi direktur Energi Primer diperolehnya pada Desember 2009. Sebelumnya, dia adalah general manager PLN P3B Jawa-Bali pada April 2008.

Jabatan lainnya yang pernah disandangnya adalah sebagai manajer Sistem Operasi Pembangkit Jawa-Bali (2005-2008) dan manajer Transmisi untuk Area Sulawesi Selatan (2001-2002). Sepanjang 2004 hingga 2005 memimpin tim pengembangan Sistem Kompetensi SDM PLN.

Bergabung dengan perusahaan pada 1985 sebagai Enjinir Sistem Operasi Pembangkit (1985-2001). Meraih gelar Sarjana Teknik Elektrik dari Institut Teknologi Bandung pada 1985, Nur Pamudji kemudian melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana Fakultas Teknik University of New South Wales, Australia pada 1995. Gelar Master of Public Management dari National University of Singapore diraihnya pada 2003.

6. Bagiyo Riawan, Direktur Pengadaan Strategis

Bagiyo Riawan

Bagiyo Riawan menjabat sebagai direktur Pengadaan Strategis sejak Desember 2009. Sebelumnya, dia adalah deputi Direktur Pembangkitan Jawa-Bali pada April 2008.

Dia juga sempat menjabat sebagai direktur Produksi di anak perusahaan PLN, PT PJB (2002-2008). Selain itu, pernah menduduki berbagai posisi di PT PJB termasuk di antaranya manajer Anggaran dan Perencanaan Perusahaan (2001-2002) dan manajer Bisnis Komersial (1997-2001).

Jabatan lainnya adalah asisten manajer Bisnis Komersial (1996-1997) dan asisten manajer Pengembangan Teknologi (1995-1996). Bagiyo meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Surabaya pada 1984 dan Magister Manajemen dari Institut Teknologi Bandung di 2001.

7. Murtaqi Syamsuddin, Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko

Murtaqi Syamsuddin

Murtaqi Syamsuddin menjabat direktur Bisnis dan Manajemen Risiko sejak Desember 2009. Sebelumnya, dia adalahadalah direktur Jawa Madura dan Bali sejak Maret 2008.

Dia juga pernah mengemban tugas sebagai general manager PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (2003-2008), Ahli Pemasaran dan Pengembangan Unit Bisnis (2001-2003), Sekretaris Perusahaan (2000-2001), Kepala Divisi Sistem Informasi Kepegawaian (1998-2000), dan deputi manajer Perencanaan pada PLN Wilayah Sumatera Utara (1996-1998).

Jebolan Teknik Elektrik dari Universitas Indonesia pada 1981 itu meraih gelar MBA Bidang Keuangan Perusahaan dari Universitas Oregon pada 2003.


8. Eddy D Erningpraja, Direktur SDM dan Umum

Eddy D Erningpraja

Eddy D Erningpraja menempati posisi direktur SDM dan Umum sejak Desember 2009. Sebelumnya, dia adalah deputi direktur Pengembangan Sistem SDM (2009), sekretaris eksekutif untuk Direktur SDM (2008-2009), staf ahli Pengembangan Sistem SDM (2007-2008), serta manajer SDM dan Organisasi PLN P3B Sumatera (2005-2007).

Jabatan dia lainnya adalah kepala Sektor Pulogadung di PLN P3B Jawa-Bali (1999-2004) dan kepala Enjiniring PLN P3B (1994-1999). Eddy meraih gelar sarjana bidang Kelistrikan dari Universitas Indonesia pada 1985 dan menyelesaikan pendidikan Magister Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada 1998.

9. Setio Anggoro Dewo, Direktur Keuangan

Setio Anggoro Dewo

Setio Anggoro Dewo menjabat direktur Keuangan sejak Maret 2008. Jabatan sebelumnya sebagai Komisaris Independen dari Indonesia Power dan Indosat. Selain itu, dia adalah peneliti di LPEM, Universitas Indonesia sejak 2008, ketua Program Magister Akuntansi dan Guru Besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak 1990.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1986 dan selanjutnya beberapa gelar Pasca Sarjana, MBA bidang Ekonomi dari Universitas Katholik di Leuveun, Belgia pada 1990, dan kemudian Doktoral Ekonomi dari University of Melbourne, Australia di 2003.

Sumber: vivanews.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: