Petugas Basarnas membawa jenazah yang sudah dimasukan ke dalam peti dari Posko Utama Pecarian Pesawat AirAsia QZ8501, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (31/12/2014), menuju Surabaya menggunakan pesawat TNI AU |
PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Kapal perang milik Amerika, Sampson 102, yang ikut membantu pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Jumat (2/12/2014) pagi, dilaporkan menemukan enam jenazah. Jenazah-jenazah itu akan dibawa ke Pangkalan Bun pada Jumat siang.
"Nanti keenam jenazah itu akan dibawa ke Pangkalan Bun sekitar pukul 11.00," kata Panglima Komando Armada Barat (Koarmabar) Laksamana Muda Widodo di KRI Banda Aceh, di perairan Tanjung Kumai, Jumat pagi.
Proses pengiriman jenazah dari kapal ke Pangkalan Bun diperkirakan tidak akan mengalami banyak hambatan. Jenazah-jenazah itu akan diangkut dengan helikopter Amerika yang ada di atas kapal tersebut.
"Menggunakan heli mereka sendiri," kata Widodo.
Sementara, proses di Kapal Perang Republik Indonesia sedikit berbeda. KRI lain yang menemukan jenazah harus memindahkannya terlebih dahulu ke KRI Banda Aceh. Setelah itu, jenazah dikirim ke Pangkalan Bun menggunakan helikopter Skuadron Udara TNI Angkatan Laut yang ada di KRI Banda Aceh karena KRI lain tidak memiliki helikopter atau hanya memiliki helikopter berukuran kecil.
Dengan laporan ditemukannya 6 jenazah oleh kapal AS ini, jumlah korban yang telah ditemukan sebanyak 16 jenazah, yaitu 1 jenazah telah diidentifikasi Hayati Lutfiah; 1 jenazah masih diidentifikasi (B002); 6 jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya; 1 jenazah di KRI Yos Sudarso sudah dikirim ke Pangkalan Bun; 1 jenazah yang ditemukan kapal Malaysia, sudah dibawa ke Pangkalan Bun, dan 6 jenazah yang ditemukan kapal perang AS akan dikirim pukul 11.00 ke Pangkalan Bun.