Erdogan Minta Sekolah Gulen Ditutup, Komisi X DPR: Indonesia Bukan Turki!

Author : Administrator | Selasa, 02 Agustus 2016 14:16 WIB

Jakarta - Turki meminta Indonesia menutup sekolah-sekolah yang disebut berkaitan dengan Fethulleh Gulen. Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah meminta Turki tidak mengintervensi kedaulatan Indonesia.

"Tidak boleh merugikan peserta didik, harus ada konsekuensinya bila mana ditutup," ungkap Ferdiansyah dalam perbincangan, Selasa (2/8/2016).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri sudah memutuskan tidak akan menutup sekolah-sekolah yang terkait dengan Gulen. Turki menyebut ada 9 sekolah di bawah Pasiad yang dituding berafiliasi dengan Fethullah Gulen, tokoh yang disebut Presiden Erdogan sebagai otak kudeta.

Ferdiansyah menyambut baik langkah Kemendikbud itu. Sebab menurutnya, Turki tidak bisa begitu saja meminta Indonesia menutup sekolah karena akan mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa.

"Turki harus beri solusinya, ini kan semua proses pembelajaran sudah berlangsung, nggak bisa asal tutup dong, ini kan bukan Turki," ucapnya.

"Kita punya kedaulatan sendiri, pemerintah Turki mengintervensi gara-gara separatis tapi bagaimana solusinya. Jangan merugikan peserta pendidik," imbuh Ferdiansyah.

Turki melalui Kedubes-nya di Indonesia menyampaikan permintaan menutup 9 sekolah melalui keterangan tertulis mereka. Disebut Ferdiansyah, harus ada langkah konkrit lainnya dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Ini kan bicara hubungan bilateral, harus pemerintah Turki menyampaikan alasannya apa dan solusinya seperti apa. Jangan membuat susah pemerintah Indonesia. Pendidik (guru) dan siswa," jelas politisi Golkar itu.

Mendikbud Muhadjir Effendy sudah menegaskan bahwa kerjasama dengan Pasiad sudah selesai sejak November 2015. Kerjasama dengan Pasaid berkaitan dengan manajemen dan itu tidak diperpanjang sehingga Kemendikbud tidak menutup 9 sekolah seperti yang diminta Turki.

Salah satu sekolah yang diminta untuk ditutup, Kharisma Bangsa berterima kasih atas sikap pemerintah Indonesia yang tidak menuruti permintaan Turki. Wakil Kepsek sekolah tersebut, Nuhadi menyebut tidak ada orang tua murid yang terpengaruh dengan isu atau tudingan pemerintah Turki terhadap 9 sekolah yang dimaksud.

"Sekolah ini menekankan pada pembangungan karakter, membangun akhlak, etika dan daba sebagai seorang manusia. Nilai-nilai yang kita ajarkan adalah nilai-nilai yang universal," tegas Nurhadi memastikan tidak ada ajaran menyimpang yang diajarkan di Kharisma Bangsa, Senin (1/8).

 

Sumber: detik.com

Sumber: http://news.detik.com/berita/3266603/erdogan-minta-sekolah-gulen-ditutup-komisi-x-dpr-indonesia-bukan-turki
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: