(ANTARA/Agus Bebeng)
|
VIVAnews - Meski kondisinya masih lemah, Bupati Garut Aceng Fikri akan memenuhi panggilan Polda Jawa Barat terkait kasus laporan penipuan pemerasan. Aceng sebelumnya harus menjalani perawatan di RS Sentosa Bandung.
"Alhamdulillah sekarang kesehatan saya membaik meski masih lemah," ujar Aceng ketika dihubungi VIVAnews melalui telepon genggamnya, Minggu 9 Desember 2012.
Rencananya pada Senin, 10 Desember 2012, Aceng akan memimpin apel pagi di lapangan Setda Garut. Setelah itu ia akan menuju Polda Jawa Barat untuk memenuhi panggilan terkait laporan penipuan dan pemerasan.
"Mudah-mudahan saya kuat, saya akan memimpin apel pagi dan memenuhi panggilan Polda," ujar Aceng pendek.
Seperti diketahui Aceng Asep Kurnia Jaya melaporkan Aceng Fikri dan Chep Maher kepada pihak Polda Jawa Barat, Kamis 10 Mei 2012. Dalam laporan bernomor LPB/381/V/2012 berupa tindak pidana penipuan dan pemerasan.
Kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang menimpa orang nomor satu di Garut itu berawal pada saat akan dilakukan pengisian kekosongan jabatan Wakil Bupati Garut, Diky Candra, yang mengundurkan diri.
Asep Kurnia Jaya adalah satu dari 20 kandidat yang akan maju jadi wakil bupati Garut dari jalur perorangan untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Diky Chandra.
Tapi untuk mendapatkan posisi itu, Asep menyebutkan telah menyetor uang yang dianggap utusan Bupati Garut, sebesar 25 ribu US Dolar Amerika atau setara dengan Rp250 juta. Uang itu sebagai jaminan pendaftaran dirinya. (Laporan: Diki Hidayat, Garut)