(VIVAnews/Banjir Ambarita)
|
VIVAnews - Helikopter milik PT Airfast jatuh di mil 66 areal tambang PT Freeport, Tembagapura, Papua, Selasa 9 Oktober 2012, sekitar pukul 07.30 WIT. Tidak ada korban jiwa, 26 penumpang dan 3 kru helikopter jenis M18 itu selamat.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, John Rettob, helikopter dengan register ERNHC itu mengalami kecelakaan saat terbang dari Timika menuju Tembagapura. "Heli sedang mengangkut puluhan karyawan Freeport, lalu mengalami musibah," kata Rettob.
Dia mengatakan, pesawat itu mengalami kecelakaan saat akan melakukan pendaratan darurat. "Heli saat itu hendak melakukan crash landing atau pendaratan darurat di lokasi kejadian, tapi kemudian hilang keseimbangan sehingga mengalami musibah," jelasnya.
Emergency Respons Group yang mengetahui insiden itu langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi para penumpang. Saat ini, penumpang dan kru helikopter nahas itu sudah berhasil dievakuasi ke Tembagapura.
Rettob mengatakan, hingga kini penyebab pasti kecelakaan itu belum diketahui. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan. "Bisa saja karena cuaca buruk, tapi masih akan diselidiki," ucapnya.
Dia juga tidak bisa memastikan apakah kecelakaan itu terjadi karena kelebihan muatan. Menurut dia, helikopter ini memang memiliki kapasitas angkut yang lumayan besar. "Muatannya memang 26 orang," katanya. (eh)