Petugas menunjukkan foto udara lokasi kecelakaan pesawat Trigana Air di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (18/8). |
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jenazah Ariadin Falani, CO-Pilot Pesawat Trigana Air yang jatuh di kawasan Pegunungan Bintang, Papua, rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, sesuai permintaan pihak keluarga.
"Memang mau dimakamkannya di Banjarbaru yang merupakan rumah orang tua suami saya," kata Rosnila, istri Almarhum Ariadin Falani, saat ditemui di rumah duka, Perumahan Taman Kenari, Blok B1 No.11, Kelurahan Tanah Baru, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8).
Rosnila mengatakan, saat ini ia beserta tiga anaknya masih menunggu kabar dari perusahaan tempat suaminya bekerja, kapan akan berangkat ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Saat ini ia dan anak-anak sedang bersiap-siap apabila sudah ada kabar akan langsung berangkat ke Banjarmasin.
"Saya sudah minta ke perusahaan (Trigana) agar saya tiba lebih dulu dari jenazah suami, jangan sampai jenazah duluan baru saya dan anak-anak," kata Rosnila.
Rosnila mengatakan, untuk keperluan otopsi, ibu dan ayah mertua serta adik iparnya telah berangkat ke Papua Rabu pagi (19/8) sekitar pukul 06.00 WIB. Keberangkatan difasilitasi oleh perusahaan Trigana Air.
Ia mengatakan, sampai saat ini belum mengetahui pasti kabar ayah dan ibu mertua atau adik iparnya apakah sudah sampai di Papau atau belum.
"Saya masih menunggu kabar, mereka pergi untuk memastikan jenazah suami sesuai DNA nya," kata dia.
Rosnila dan suaminya baru tinggal di Bogor selama delapan bulan. Sebelumnya mereka tinggal di Jakarta. Ariadin Falani wafat meninggalkan tiga orang anak, Aura Fadhilah R (10), Maysa Kyranina (7) dan Aiman Bahtiar Yazid (5).
Sejak Senin kemarin rumah duka di Perumahan Taman Kenari telah dipasang tenda. Sejumlah kerabat, tetangga dan sahabat silih berganti melayat turut berbelasungkawa. Dua karangan bunga ucapan turut berbelasungkawa terpajang di samping rumah duka.