(VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
|
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku sudah mengetahui oknum yang melakukan pungutan liat bagi warga bantaran Waduk Pluit yang menjadi korban banjir.
"Saya sudah tahu kok (informasi pungli). Sudah dicari oknumnya. Sedang kita selidiki dan cari kalau ada isu tersebut. Pasti akan saya cari," ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, 29 Januari 2013.
Jokowi mengaku telah mendengar kabar tersebut dan akan mengusut siapa pelaku pungli. Bila sudah diketahu, Jokowi berjanji akan memberikan sanksi yang tegas kepada oknum tersebut.
"Saya lagi cari. Kalau sampai ketahuan langsung hilang, "hilang" orangnya pokoknya," katanya.
Jokowi sendiri mengimbau kepada warga korban banjir yang akan menempati rumah susun tersebut untuk melapor kepada Pemprov DKI Jakarta bila ada oknum yang secara sengaja meminta uang dengan jumlah tertentu."Lapor saja kalau ada yang minta-minta uang. Kalau perlu lapor ke saya langsung," katanya.
Menurut Jokowi, pungutan liar tersebut muncul karena tingginya minat masyarakat untuk pindah dari rumah sebelumnya yang menjadi langganan banjir ke rusun yang telah mendapatkan subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI.
"Kemarin nggak ada yang mau masuk? Justru sekarang banyak sekali yang berminat, sampai antre kan," ujarnya.
Karena animo masyarakat yang cukup tinggi, Jokowi mengatakan, pihaknya akan melakukan percepatan perbaikan rusun Marunda. Dari 26 blok yang tersedia baru terisi sebanyak tujuh blok.
"19 Blok ini sisanya segera ditempati, kita mau turun lagi supaya segera semua rusun Marunda penuh. 26 Blok isi semuanya," kata dia. (umi)