JAKARTA - Presiden Joko Widodo diminta segera menetapkan Hari Raya Diwali dalam kalender libur nasional. Diwali adalah simbol pengakuan terhadap etnis India yang sudah merupakan satu kesatuan dari kebhinekaan etnis yang ada di Indonesia.
"Bapak Presiden, setiap tahun, demi keadilan, kami selalu berharap Diwali bisa masuk dalam Kalender resmi negara. Hampir setiap tahun juga kami anak muda menyuarakan hal ini. Mohon di dengar suara kami,” ujar Vice Chairman Committee for ASEAN Youth Cooperation selama tiga periode sebagai wakil Indonesia, KRT. Abhiram Singh Yadav, Selasa (10/11/2015).
Menurut dia, kualitas demokrasi di Indonesia harus terus ditingkatkan. Setelah pengakuan terhadap etnis Tionghoa dengan menetapkan Imlek sebagai libur nasional, maka saatnya pemerintah juga memikiran untuk menetapkan hari raya Diwali sebagai libur nasional. “Ini merupakan bentuk pengakuan etnis India yang merupakan bagian dari masyarakat Nusantara," ujarnya.
Sejumlah negara diketahui telah menetapkan Diwali sebagai hari libur nasional. Di antaranya Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat.
Abhiram menjelaskan Deepavali atau Diwali dalam Budaya Etnis India berarti Festival Cahaya. Festival ini melambangkan kemenangan kebaikan atas keburukan, dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Perayaan Diwali baru telah berlangsung pada 10-11 November 2015.
Umat Hindu, Jain, Sikh serta sebagian Buddha sama-sama menganggap festival ini sebagai perayaan hidup dan dimanfaatkan untuk memperkuat tali persaudaraan antara keluarga dan teman. Untuk umat Jain, ini adalah salah satu festival terpenting, dan menandai dimulainya tahun Jain. Perayaan ini juga termasuk festival penting bagi umat Sikh.
"Masyarakat etnis India di tanah air merupakan bagian dari sejarah Indonesia yang tak terpisahkan. Saya rasa akan sangat bijak jika hal ini diangkat sebagai libur nasional, toh juga banyak negara sudah menetapkanya. Bahkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama merayakan festival Diwali di Gedung Putih sebagai simbol bahwa etnis India merupakan bagian dari bangsa Amerika. Etnis India kan juga bagian dari Bhineka Tunggal Eka," ujar Abhiram.
Abhiram yang aktif diberbagai organisasi dan kerap mewakili Indonesia di kancah internasional ini berharap pemerintah dan partai-partai politik bisa memberikan perhatian terkait hal ini.
"Saya rasa partai-partai politik bisa mengusulkan hal ini, apalagi jika bisa ditanggapi oleh Bapak Presiden akan menjadi era baru bukti demokrasi di tanah air. Dalam kesempatan ini sebagai anak muda bangsa Indonesia, saya juga ingin ucapakan Selamat hari raya Deepwali bagi Bapak Presiden,” kata Abhiram yang aktif di DPP KNPI ini.