Jokowi Diusulkan Bangun Museum MRT

Author : Administrator | Kamis, 28 Januari 2016 10:54 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan stasiun bawah tanah MRT, di Senayan, Jakarta, Rabu (23/12/2015).

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diusulkan untuk membangun museum mengenai proyek mass rapid transit (MRT) yang merupakan salah satu proyek infrastruktur unggulan.
Usulan ini datang dari Husain Abdullah, Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menurut Husain, museum MRT diperlukan sebagai sarana edukatif bagi pelajar.
Meskipun pengerjaan proyek MRT belum selesai, Husain menyarankan agar barang-barang yang akan dimuseumkan mulai disiapakan dari sekarang.
"Bisa disiapkan dari sekarang, nanti barang-barangnya yang mau dimuseumkan diambil dari bahan-bahan dari MRT seperti bor, perlengkapan pekerjanya, dan lain-lain," kata Husain kepadaKompas.com, Rabu (27/1/2016). 
Menurut dia, museum MRT dapat memberikan gambaran nyata bahwa Indonesia telah memasuki era angkutan massal dan cepat. 
Ia menilai, sayang jika barang-barang yang digunakan untuk membangun MRT tersebut kemudian dibuang setelah proyek selesai.  
Selain itu, menurut dia, museum MRT ini penting untuk sejarah bangsa yang telah berhasil membangun salah satu sistem transportasi massal tersebut.
Husain mengatakan, pembangunan MRT bernilai sejarah karena proyeknya sempat terkatung-katung. Baru setelah Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta, kata dia, proyek ini bisa dijalankan.
"Kan historis lama nganggur, nanti setelah Pak Jokowi jadi gubernur, barulah bisa dikerjakan. Ini ada unsur edukasinya juga dari segi leadership, bahwa seorang pemimpin harus berani melakukan terobosan seperti Pak Jokowi." 
"Harus berani eksekusi sebuah kebijakan.Kalau tidak, maka kita akan ketinggalan dari negara-negara tetangga," tutur dia.
Husain juga mengatakan bahwa museum yang menggambarkan pembangunan infrastruktur semacam MRT tersebut sudah dibangun di negara lain. Selain edukatif, museum semacam itu dinilainya berpotensi menarik wisatawan.
Nantinya, lanjut dia, museum MRT bisa dibangun di lokasi mana saa yang dianggap layak dan mudah diakses. 
Bisa saja dibangun museum di bawah tanah yang bersambungan dengan stasiun MR nantinya. 
"Kalau museum sulit dibikin, minimal alat bor Antareja dijadikan monumen," ujar Husain.

Sumber: http://nasional.kompas.com/
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: