Kebun Binatang Ini Tempat Maut Para Satwa

Author : Administrator | Sabtu, 03 Maret 2012 08:39 WIB
Komodo mati di Kebun Binatang Surabaya (Tudji Martudji/ VIVAnews.com)

 

Dalam setahun saja sudah ratusan ekor hewan di Kebun Binatang Surabaya meregang nyawa

VIVAnews -- Si Kliwon tutup usia Kamis malam, 1 Maret pukul 21.00. Jerapah koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) ini memang tak lagi muda, umurnya sudah 30 tahun. Sebelum Kliwon sudah ada beberapa hewan yang mati secara tidak wajar di KBS.

Diduga kuat Kliwon mati bukan karena usia. Ada gumpalan plastik di lambung binatang asal Afrika ini. 

Ketua Tim Pengelola Sementara (TPS) KBS Jilid II, Tony Sumampau menceritakan, hasil otopsi menunjukkan, paru-paru jerapah terlihat pucat, sebagian besar ada tuberkel atau tonjolan keras.

Selain itu, bentuk hati tidak beraturan, digerogoti cacing hati yang sudah membentuk liang-liang. Sementara dalam rumen, salah satu bagian lambung, ditemukan gumpalan plastik yang cukup banyak.

Kematian Kliwon sangat disayangkan. Apalagi, ia adalah koleksi jerapah satu-satunya di KBS. Tubuh hewan malang itu dikuburkan di kompleks kebun binatang.

Kliwon bukan satu-satunya binatang yang menemui ajal di KBS. Sebelumnya, seekor Celeng Goteng koleksi KBS  ditemukan tak bernyawa 24 Februari 2012. Ditemukan tanda-tanda keracunan sianida di lambung, jantung, dan paru-parunya babi hutan yang habitat aslinya di Pulau Jawa itu. Hingga kini penyebab pasti tewasnya hewan itu masih misterius.

Ada sejumlah dugaan terkait kematian hewan tersebut: apakah sianida berasal dari pakan berupa singkong yang sudah busuk, atau ia memang sengaja diracun. Dugaan pertama dibantah Toni. "Kalau keracunan (singkong) tak mungkin hanya satu satwa yang mati," kata dia saat itu.

Pada pertengahan November 2011, seekor Kijang jantan dengan nama latin Muntiacus berumur 1 tahun mati. Pihak KBS menyatakan matinya kijang karena faktor alam, karena kedinginan setelah Surabaya diguyur hujan deras.

Sebelumnya, pada 8 November 2011, terkuak kematian Komodo berusia 20 tahun itu terkuak hari ini, Selasa, 8 November 2011. Penyebab kematiannya masih jadi teka-teki.

Data menyebut, hampir 250 hewan koleksi KBS mati selama 2011. Di antaranya, kambing gunung di Kebun Binatang Surabaya mati akibat pencernaannya terganggu. Ternyata, setelah dibedah, di dalam perutnya ditemukan kantong plastik kresek. Begitu juga dengan matinya seekor buaya. Di dalam perutnya ditemukan 25 batu.

Hentikan konflik

Kematian beruntun satwa koleksi KBS diduga berkaitan dengan perseteruan dua kubu pengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang tak kunjung berakhir

Forum Konservasi Satwa Liar (FOKSI) Jawa Timur minta agar konflik antara manusia dengan manusia dalam memperebutkan lahan KBS untuk segera diakhiri. "Kami minta semua pihak mengakhiri konflik dan berdamai demi kesejahteraan satwa di Kebun Binatang Surabaya," kata Manager Program FOKSI Jatim, Indra Harsaputra Jumat, 2 Februari 2012 malam.

Indra menyebut, konflik "perebutan" lahan antara manusia dengan manusia membawa kematian satwa lebih banyak dibandingkan konflik "perebutan lahan" antara manusia dengan satwa.

"Jumlah satwa yang mati akibat konflik "perebutan lahan" di KBS, dalam lima tahun terakhir membuat ribuan satwa mati," kata dia. (ren)

Sumber: www.vivanews.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: